Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah merupakan tempat makan legendaris di Mataram, Lombok, yang mempelopori lahirnya nama Ayam Taliwang.
Serius enak banget.
Saya makan di resto terkenal ini tahun 2020, tepatnya awal banget muncul isu pandemi.
Memutuskan backpacker-an bersama tujuh orang travel blogger asal Malang, Jakarta, Jember, Semarang, dan saya sendiri waktu itu masih tinggal di Lamongan, Jawa Timur.
Nah, penasaran bagaimana keseruan kami kulineran di Lombok? Baca sampai habis deh ya artikel berikut. Hehehe
Kok Bisa Terdampar di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah?
Jadi ceritanya, setelah perjalanan panjang dari rumah teman di Lombok Tengah, lalu dilanjut keliling kota Mataram, perut kami pun rasanya tak sanggup menahan tabuhan gendang kelaparan yang minta segera diisi.
Akhirnya, kami bertujuh mencari tempat makan terdekat. Dan teman travel blogger asal Lombok pun menyarankan untuk singgah makan di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah.
Konon disebut-sebut, resto ini sudah melegenda. Tak hanya masyarakat Lombok yang sudah merasakan kelezatan cita rasa masakan di sini. Melainkan turis mancanegara pun sudah pernah singgah ke sini.
Teman pun bilang, rasanya berkunjung ke Lombok nggak bakal lengkap jika belum menyantap kelezatan ayam taliwang.
Tanpa berdebat, kami bertujuh sepakat untuk mengisi perut di resto tersebut.
Tak lama, kami pun memesan beberapa menu makanan yang menjadi andalan di sana, yaitu ayam Taliwang, plecing Kakung, beberuk terong, sate pusut, tahu goreng, tempe goreng, ikan bakar plecingan, udang bakar dan lainnya.
Bisa kalian cek ya menunya di bawah ini.
Sementara untuk minuman, kami memilih es jeruk dan es kelapa yang ketika disruput, eh, segarnya luar biasa. Hehehe
Rekomendasi Menu di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah
Di atas sudah saya singgung beberapa menu yang sudah kami pilih. Tapi saya juga akan membahas secara detil.
Nah, karena kami adalah backpacker, jadi jelas dong ya untuk urusan makan pun, kami lebih nyaman buat share cost. Meskipun harus nambah beberapa kali menunya.
Pengen hemat sih lebih tepatnya. Wkwkwk
Nah, berikut rekomendasi beberapa menu yang menurut saya super duper enak tenan pokoknya.
Bahkan kalau ada kesempatan kembali lagi ke Lombok, saya pasti sempatin buat mampir ke sini.
Plecing Kangkung
Konon, Plecing kangkung ini memang menjadi salah satu menu kuliner andalan, juga sajian populer dari Lombok.
Saat sesi wawancara dengan pemiliknya, beliau bilang jenis kangkung yang digunakan adalah kangkung air di mana cara menanamnya dengan metode tertentu sehingga bentuk batang besar dan renyah.
Beda dengan kangkung berbatang kecil yang lebih sering saya temui di Jawa pastinya.
Proses penyajiannya, kangkung yang sudah direbus dan matang disajikan tidak dalam keadaan panas, tapi bersuhu normal ruang kemudian disiram sambal di atasnya.
Bumbu Sambal ini terdiri dari tomat, terasi, rawit, garam, dan jeruk nipis sehingga memberikan rasa asam.
Ngomong-ngomong, sambalnya ini tanpa digoreng sepertinya. Jadi semua bumbu di atas dihaluskan dalam keadaan mentah dan dijadikan sambal plencing.
Supaya rasanya semakin mantap, tambahkan kacang sebagai pelengkap citarasa sambal tersebut.
Baca Juga: Serunya 20 Jam Berlayar ke Lombok Bersama Kapal Oasis
Ayam Taliwang
Apa Keunikan Ayam Taliwang?
Ayam Taliwang adalah ayam bakar yang dibumbu merah, keunikan dari masakan ini adalah jenis ayam yang dihidangkan harus ayam kampung yang berukuran sedang.
Biasanya penyajian ayam Taliwang ini disandingkan dengan Plecing Kankung sehingga citarasa menjadi khas.
Nah, jika ada yang bertanya, Kenapa disebut ayam bakar Taliwang?
Konon, sesuai dengan namanya, Ayam Taliwang berasal dari Taliwang, Sumbawa Barat, NTB.
Asal usulnya sendiri berasal dari nama sebuah kerajaan yang berkuasa di daerah tersebut yaitu Kerajaan Taliwang.
Dan Makanan ini mulai dipopulerkan ke luar daerah pertama kali oleh masyarakat Taliwang yang tinggal di Kampung Taliwang, Mataram.
Sambal Beberuk Terung
Kurang lebih penampakan sambal Beberuk terong seperti ini.
Salah satu sambal favorit sebagai pelengkap kudapan Ayam Taliwang dan Plecing kangkung yang saat itu kami makan bareng di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah.
Bahkan karena saking enaknya, kami sempat nambah beberapa kali lho. Entah emang sedang kelaparan atau memang doyan. Beda tipis sih. Hahaha
Nah, mungkin kamu ada yang penasaran, kenapa dinamakan Beberuk?
Kalau bisa dibilang, sambal ini sejenis menu saladnya orang Lombok.
Beberuk diambil dari bahasa Lombok, yakni sambal yang terbuat dari sayuran mentah.
Sayuran mentah yang digunakan untuk membuat beberuk adalah terong bulat hijau dan kacang panjang yang dipotong kecil-kecil.
Bahan tersebut kemudian di siram sambal tomat.Paduan terong dan kacang panjang yang masih mentah semakin segar dengan sambal tomat tersebut.
Sempat saya bertanya pada pemiliknya, Terung sejenis apa yang digunakan? Kok beda rasanya seperti yang ada di Jawa.
Si bapak pun menunjukkan jenis terongnya yang kebetulan stoknya ada di dapur. Nah, karena foto saya hilang, saya tunjukkin terong kecil berwarna hijau yang dimaksud adalah seperti berikut.
Baca juga: Pantai Pink Lombok, Destinasi Healing Di Lombok Timur
Sate Pusut
Nah, kuliner khas Lombok lainnya adalah Sate Pusut.
Saat mencicipi pertama kali, rasanya memang unik. Dan memang belum begitu populer di kota lain.
Kenapa saya bilang unik?
Jika kebanyakan sate berupa daging murni yang dibakar. Lain halnya sate pusut yang diolah dari campuran daging sapi atau ikan yang dihaluskan. Lalu ditambahkan parutan kelapa, santan dan campuran bumbu lainnya.
Sehingga cita rasa cenderung pada rempah-rempahnya.
Keunikan lain dari sate pusut selain rasa, adalah pada penyajiannya.
Jadi katanya, sebelum dibakar, adonan sate dililitkan pada potongan bambu yang sudah dibelah dua bagian ujungnya.
Setelah ujung daging terjepit, daging digulung sampai adonannya tersebut habis.
Setelah itu, baru deh dibakar menjadi tusuk sate itu sendiri.
Sate pusut biasanya dihidangkan dengan menu khas Lombok lainnya seperti pelecing kangkung, ayam taliwang, sayur lebui, sayur beberuk, dan lain sebagainya.
Mau coba? Wajib coba sih saat kamu berkunjung ke Lombok. Hehehe
Sate Rembiga
Sate unik yang terbuat dari daging sapi berbumbu khas ini menjadi salah satu incaran wisatawan saat ke Lombok.
Lagi-lagi saya bilang menu di Lombok ini khas, karena sambalnya tidak menggunakan bumbu kacang ataupun kecap, melainkan dilumuri bumbu cabai baru dibakar.
Dan katanya, dagingnya berasal dari daging pilihan. Yang kemudian ditambahkan dengan bumbu yang tak kalah spesial.
Ada bawang putih, cabe merah, cabe rawit, kemiri, gula merah, dan garam. Istimewanya ada tambahan terasi Lombok yang membuatnya rasanya unik.
Bumbu-bumbu tersebut diulek. Kemudian dicampur dengan tumbukan daging sapi selama 2 jam.
Sate Rembiga ini cenderung menghasilkan rasa manis pedas, dan teksturnya empuk banget. Pas disantap saat keadaan hangat.
Ikan Bakar Plecingan
Ikan bakar bumbu plecing merupakan salah satu kuliner yang wajib dicoba saat datang ke Lombok.
Tidak menjadi menu khas Lombok, tetapi sebagai pelengkap menu kuliner ayam Taliwang, Plecing kangkung dan lainnya.
Menggunakan ikan nila atau gurame bakar yang disiram dengan bumbu Plecing yang dominan pedas.
Review Lokasi Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah
Saat masuk ke sini, saya sudah mencium aroma budaya dari segi tatanan design interiornya.
Dan benar, ketika saya sempat berbincang dengan sang owner, resto ini mengusung konsep tbudaya dan agama.
Design interior dikhususkan dengan memadukan budaya bali, China dan Lombok.
Ditandai dengan adanya mahkota ratu yang identik dengan simbol tradisional sebagai tutup kepala yang dikenakan oleh raja, ratu,dan dewa di masanya.
Kemudian gapura depan yang masih khas dengan negara China.
Kemudian untuk design tempat makannya cenderung memakai perpaduan budaya Jawa dan rumah adat Sumbawa, yakni rumah adat DALAM LOKA.
Bangunan Rumah adat Dalam Loka identik berbentuk panggung yang berdiri di atas umpak-umpak batu yang berada di atas permukaan tanah.
Namun jika dilihat dengan Seksama, bangunan rumah adat Dalam Loka ini nampak sekilas seperti bangunan rumah adat Berugak yang juga termasuk rumah adat dari Nusa Tenggara Barat.
Beratap jerami, tetapi karena sudah dimodernisasi, atap yang digunakan pada resto ini adalah genteng biasa.
Kebanyakan berbahan kayu dan ada empat tiang yang digunakan untuk menopang rumah adat yang tidak memiliki dinding ini.
Lantai identik dengan anyaman bilah bambu yang tali pintai.
Kurang lebih seperti ini penampakannya.Tolong abaikan kenarsisan kami bertujuh ya. Hahaha
Dan tahu nggak, sebagaimana di awal saya bilang jika resto ini legendaris. Itu dikarenakan sudah ada sejak lama.
Namun tepatnya kapan, saya kurang paham. Sepertinya saya juga lupa menanyakan kepada pemiliknya waktu itu.
Tapi yang pasti resto ini sudah memiliki sertifikat halal dan menjadi pemenang API tahun 2016 yang menyandang predikat hidangan tradisional terpopuler.
Jadi nggak heran dong ya jika resto satu ini diburu wisatawan lokal maupun mancanegara, bukan?
Kesimpulan
So far, menyantap menu khas Lombok di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah ini dijamin puas.
Selain tempatnya nyaman, pelayanan ramah, juga rasa makanannya enak sekali.
Katanya sang founder, mereka memang menjamin rasa makanan yang berbeda dengan resto sejenis karena resep yang digunakan pun turun temurun.
Jadi memang benar-benar enak, khas, unik dan lezat banget. Nggak rugi jauh-jauh traveling ke Lombok, dan saya bersama teman-teman bisa mampir ke sini.
Oh ya, Resto ini lokasinya berada di Jl.Ade Irma Suryani Gang Unggas 2 No.1, Karang Tatiwan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Buka setiap hari pada pukul 09.30 WITA dan tutup pukul 22.00 WITA.
Yuk, agendakan ke sini ya saat kamu traveling ke Lombok.