Indonesia memang terkenal akan pilihan kulinernya yang begitu beragam dan rasanya lezat.
Setiap daerah di Indonesia menawarkan banyak sekali pilihan kuliner khas dengan cita rasanya yang begitu kuat.
Salah satunya adalah sate maranggi yang begitu populer di daerah Purwakarta. Mari, berkenalan lebih dekat dengan pesona kelezatan sate maranggi ini!
Tentang Sate Maranggi
Kuliner sate memang sudah sangat akrab di lidah orang Indonesia. Sate bahkan menjadi salah satu menu makanan khas yang juga disukai oleh para turis.
Sate dikenal sebagai makanan terbuat dari bahan dasar daging, bisa daging ayam maupun sapi dan kambing, yang kemudian diolah dengan cara dibakar.
Tak lupa, sambal kacang menjadi salah satu ciri khas dari sajian sate.Sementara itu untuk sate maranggi, bahan baku yang digunakan adalah daging sapi.
Menariknya lagi, dalam satu tusuk sate maranggi hanya terdapat 3 potong daging. Sate ini juga diolah dengan cara dibakar dan biasanya disajikan bersama kecap serta acar.
Banyak juga yang menyajikan sate maranggi bersama dengan oncom. Sampai saat ini sate maranggi menjadi salah satu ikon dari Purwakarta.
Para wisatawan maupun orang-orang yang berkunjung ke Purwakarta untuk urusan kerja, pasti ingin mencicipi sate maranggi.
Kuliner ini juga sangat mudah ditemui, baik di warung makan pinggir jalan maupun di restoran besar.
Asal-Usul Sate Maranggi
Kuliner khas Purwakarta ini memiliki sejarah yang cukup menarik untuk disimak.
Di balik kelezatannya, sate maranggi ternyata juga punya cerita panjang hingga bisa disajikan di atas meja.
Sate maranggi memiliki filosofi tiga daging setusuk yang bermakna Tri Tangtu dalam bahasa Sunda diartikan sebagai tekad, ucapan, serta tindakan.
Filosofi inilah yang kemudian membuat sate maranggi disajikan dalam bentuk 3 potongan daging yang ukurannya cenderung besar.
Banyak cerita sebenarnya yang diyakini sebagai asal mula sate maranggi ini hadir sebagai menu favorit masyarakat.
Salah satunya adalah kisah dimana sate maranggi merupakan perpaduan antara budaya Indonesia dan Tiongkok.
Sate maranggi pada awalnya dibawa oleh orang Tiongkok dan dibuat dengan menggunakan daging babi.
Namun karena masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam maka daging babi ini kemudian diganti dengan daging sapi.
Sementara itu bumbu yang digunakan untuk mengolah sate maranggi adalah bumbu khas yang dimiliki oleh masyarakat Tiongkok.
Sementara itu ada pula yang menyebutkan bahwa sate maranggi merupakan hasil kreativitas para pekerja di peternakan domba kecamatan Plered.
Disebutkan bahwa para pekerja saat ini biasa mendapatkan daging domba sisa. Akhirnya mereka pun berkreasi dengan membuat sate domba yang dagingnya dipotong kecil-kecil dan direndam dalam racikan rempah sebelum dibakar.
Teknik Mengolah Sate Maranggi
Bisa memiliki cita rasa yang khas dan begitu kuat, sate maranggi ternyata diolah dengan teknik khusus.
Berbeda dengan jenis sate yang biasa kita konsumsi, proses pengolahan sate maranggi cenderung lebih istimewa. Sebelum dibakar, daging sapi akan direndam dulu dalam bumbu khusus.
Proses perendaman dapat berlangsung 30 menit sampai 1 jam agar semua bumbu benar-benar meresap ke dalam daging.
Selain menggunakan bumbu rendam, sate maranggi juga akan diolah dengan bumbu bakar sate yang khas.
Bumbu tersebut terbuat dari lengkuas, jahe, kunyit, kecap, cuka lahang, juga ketumbar.
Selain itu ada juga bahan bunga kecombrang dan tepung ketan yang ternyata menjadi sumber keunikan cita rasa sate maranggi.
Poin menarik lainnya dari sate maranggi adalah adanya pelengkap berupa bumbu acar. Tidak dilengkapi bumbu kacang, justru sate maranggi terasa semakin nikmat berkat bumbu acarnya.
Bumbu acar ini dibuat dari potongan tomat, bawang merah, cabe rawit, dan daun kemangi.
Tak lupa semua bahan ini diberi tambahan kecap dan akan membuat sensasi rasa sate maranggi semakin lengkap.
Resep Sate Maranggi
Tertarik untuk membuat sate maranggi sendiri di rumah?
Mungkin akan sulit untuk mendapatkan rasa autentik sate maranggi jika Anda mengolahnya sendiri, namun bukan berarti tidak mungkin!
Berikut ini adalah panduan resep memasak sate maranggi di rumah.Bahan utama:
- Daging sapi 500 gram
- Gula merah 1 sdm
- Kecap manis 5 sdm
- Daun pepaya 5 lembar
- Air asam jawa 2 sdm
- Minyak sayur 2 sdm
- Lada bubuk 1/2 sdt
Bumbu halus:
- Bawang putih 2 siung
- Jahe 1 cm
- Bawang merah 5 butir
- Ketumbar 1 sdt
Lengkuas 1 cm
Bahan pelengkap:
- Bawang merah goreng 2 sdm
- Kecap manis 5 sdm
Cara memasak:
Bungkus potongan daging sapi dengan memakai daun pepaya lalu diamkan 30 menit agar tekstur daging jadi jauh lebih empuk.Haluskan ketumbar, jahe, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih.
Panaskan minyak memakai api sedang kemudian tumis semua bumbu halus.
Balurkan bumbu tumis tadi ke daging sapi dan tambahkan air asam jawa, lada, minyak, juga gula merah (diamkan selama 1 jam agar bumbu meresap).
Susun daging sapi ke tusukan sate.Bakar sate sambil sesekali diolesi bumbu serta berikan tambahan kecap.
Sajikan sate maranggi yang sudah matang dengan pelengkap acar dan bawang merah.
Proses memasang sate maranggi ini sebenarnya bisa dimodifikasi sesuai keinginan.
Anda bisa memakai teknik-teknik lain yang dirasa bisa membuat tekstur daging lebih empuk dan bumbu lebih meresap.
Apapun itu, yang paling penting adalah racikan bumbunya demi mendapatkan cita rasa sate maranggi yang diinginkan.
Pesona kuliner sate maranggi purwakarta memang tak akan pernah pudar.
Sejak zaman dahulu sate maranggi selalu jadi idaman masyarakat Purwakarta maupun para pendatang.
Silakan cicipi kelezatan sate maranggi langsung di tempat asalnya sebelum mencoba mengolah menu ini di rumah.