Hola travelers, suka menjelajah ke candi-candi peninggalan sejarah? Candi Bajang Ratu Recommended, lho.
Setelah menelusuri keindahan Candi Tikus di Mojokerto, saya juga berkunjung ke Candi Bajang Ratu bersama delapan teman blogger.
Rasa takjub saat pertama kali memasuki gerbang candi tersebut. Suasana asri dan tenang membuat saya semakin nyaman.
Kabupaten Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit. Tidak heran jika terdapat banyak peninggalan sejarah. Salah satunya Candi Bajang Ratu Mojokerto. Tepatnya di Desa Temon, Kecamatan Trowulan.
Nama Bajang Ratu sendiri identik dengan pengangkatan Raja Jayanegara yang waktu itu masih kecil. Menurut laman Perpusnas Indonesia, bajang berarti kerdil atau kecil. Ini menggambarkan pengangkatan sang raja yang terjadi ketika masih anak-anak.
Sejarah Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu peninggalan kerajaan Majapahit ini sampai sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi destinasi wisata menarik.
Candi yang berbentuk gapura berfungsi sebagai pintu belakang dari karajaan Majapahit dan menjadi peringatan meninggalnya Raja Jayanegara.
Sejarah tentang Candi Bajang Ratu Mojokerto tertulis pada kitab Pararaton. Dalam kitab tersebut juga tertulis bahwa sang raja memimpin Kerajaan Majapahit ketika anak-anak. Karena itu mendapat sebutan Bajang Ratu atau raja yang masih kecil.
Bangunan Candi Bajang Ratu adalah bentuk penghargaan kepada sang raja yang telah memimpin Majapahit.
Penjelasan ini terdapat pada relief Sri Tanjung. Isinya tentang prosesi peruwatan. Sedangkan sang raja sendiri meninggal pada tahun 1328 Masehi atau Tahun Saka 1250.
Letak Candi Bajang Ratu Mojokerto
Berdasarkan lokasinya, Candi Bajang ratu terletak di pinggir kanal yang menunjukkan ketenteraman. Cukup dekat dengan candi tikus, sekitar 07 km saja.
Dari jalan utama Mojokerto-Jombang masuk sekitar 3 km. Daerah sekitar candi merupakan pusat Kerajaan Majapahit yang sampai saat ini masih terasa asri.
Karena letaknya berada di bagian wilayah Kerajaan Majapahit, Candi ini dipercaya sebagai pintu gerbangnya. Hal ini diperkuat dengan bentuknya yang berupa gapura berundak dan berkaki.
Arsitektur Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu ditemukan di daerah yang merupakan pusat pemerintahan Majapahit.
Selain candi ini, terdapat banyak petilasan lain yang menggambarkan kondisi dan budaya kerajaan pada masa lampau.
Berdasarkan arsitekturnya, terlihat sangat estetik dan menarik. Bahan utama candi berupa bata merah. Sedikit berbeda untuk tangga dan ambang pintu bagian bawah serta atas yang terbuat dari batu andesit.
Bangunan ini termasuk dalam tipe paduraksa atau gapura beratap, khas Majapahit. Ketinggian dari bawah sampai atap mencapai 16,5 m dan panjang 10,5 m serta lebar 11,5 m.
Sedangkan bagian tengah yang berbentuk pintu masuk lebarnya 1,4m. Banyak pengunjung yang datang untuk bisa melewati pintu gapura ini.
Candi Bajang Ratu bercorak Hindu dengan bangunan terdiri dari 3 bagian, yaitu kaki, tubuh dan atap.
Pada sebelah kanan kirinya terdapat sayap dari bahan tembok. Untuk kakinya memiliki beberapa bagian, yaitu bingkai atas, bawah dan tengah. Hiasan relief Sri Tanjung berada di sudut kiri depan.
Di bagian pintu terdapat relief kala dan sulur-suluran. Sedangkan bagian atap sangat komplek karena terdapat banyak relief. Pengunjung bisa melihat kepala kala diapit singa, naga berkaki, kepala garuda, matahari dan relief mata satu.
Berdasarkan cerita, Kerajaan Majapahit mempercayai relief tersebut sebagai penolak bahaya dan untuk perlindungan.
Posisi candi ini menghadap barat dan timur terletak pada hamparan tanah hijau yang cukup luas. Ahli sejarah memperkirakan bahwa dulu candi tersebut lengkap dengan pintu karena terdapat lubang bekas kusen.
Pemugaran Candi Bajang Ratu
Pada zaman Belanda Candi Bajang Ratu mengalami pemugaran dengan mengganti beberapa bagian yang rusak.
Namun secara keseluruhan, arsitekturnya masih sama. Secara rinci sampai saat ini belum ada data mengenai tahun dan detail bagian yang sudah mengalami pergantian.
Dari tanda yang ada terlihat bahwa bagian-bagian sudut sudah lebih kuat karena ada penambahan cor.
Fungsinya sebagai adonan pengisi sehingga nat-nat yang kosong dan sebelumnya sudah renggang terisi dan menjadi lebih keras.
Sedangkan penggantian juga pada balok-balok kayu yang sudah mulai rusak. Selain itu, batu-batu penyangga yang hilang juga sudah mengalami pergantian sehingga secara keseluruhan bangunan candi yang berbentuk gapura ini lebih kuat.
Situs di Sekitar Candi Bajang Ratu
Mojokerto yang terkenal sebagai pusat Kerajaan Majapahit mempunyai banyak situs bersejarah, terletak di hampir semua wilayah.
Begitu juga di dekat Candi Bajang Ratu ini. Bangunan candi yang tampak jelas dan sudah dikelola dengan baik di sekitar Candi Bajang Ratu adalah Tikus, Kedaton, Brahu dan gapura Wringin Lawang.
Selain itu masih terdapat banyak pecahan peninggalan zaman dulu yang belum mengalami pemugaran dan kurang terawat.
Hal tersebut karena bentuk awal pada waktu penemuan kurang jelas sehingga merepotkan saat rekonstruksi.
Meski jelas ada di Mojokerto, masih ada simpang siur informasi yang menyatakan bahwa letaknya di Malang.
Nama Candi Bajang Ratu Malang bukanlah situs peninggalan Majapahit. Infomasi yang benar bahwa candi tersebut berada di depan istana Kerajaan Majapahit, di Trowulan, Mojokerto.
Situs Candi Bajang Ratu Mojokerto merupakan destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi traveller sejarah. Sampai saat ini di sekitarnya masih banyak yang bisa dieksplor untuk menambah pengetahuan. Sebagai objek wisata, juga recommended dengan lingkungan asri dan harga tiket murah.