Banyak tradisi unik menyambut Ramadhan di Indonesia yang sampai saat ini masih dilestarikan.
Di berbagai wilayah Indonesia, umat Muslim menyambut bulan Ramadhan dengan berbagai tradisi yang unik.
Semua menggambarkan rasa senang dan syukur karena bisa kembali bertemu dengan bulan Ramadhan.
Berikut kegiatan yang dilakukan umat Muslim dalam menyambut Ramadhan di berbagai wilayah Indonesia.
11 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia
Ramadhan berapa hari lagi?
Kalimat tersebut akhir-akhir ini banyak ditanyakan karena memang sudah mendekati bulan puasa.
Setelah 11 bulan bekerja, tidak sedikit orang yang lebih banyak meluangkan waktu untuk memperbanyak ibadah.
Menjelang Ramadhan 2023 ini beberapa daerah sudah mulai menyambutnya dengan tradisi unik yang dilakukan setiap tahun.
Tradisi tersebut ternyata juga banyak mengundang minat wisatawan untuk ikut menyemarakkan penyambutan bulan suci tersebut. Apa saja?
Megengan
Tradisi Megengan untuk menyambut datangnya Ramadhan dilakukan oleh masyarakat Surabaya.
Kaum Muslim datang ke Masjid dengan membawa berbagai macam makanan. Ada satu jenis makanan yang khas dan selalu ada, yaitu apem.
Apem merupakan sejenis kue tradisional yang terbuat dari tepung dan dimasak menggunakan periuk kecil berbahan tanah liat.
Nama apem dipercaya berasal dari bahasa Arab, afwan, yang berarti permohonan maaf. Makna kegiatan ini adalah saling memaafkan agar bisa menyambut bulan suci dengan hati yang bersih.
Dugderan
Ramadhan identik dengan apa?
Bagi masyarakat Semarang bulan suci identik dengan suasana islami sepanjang bulan. Untuk menyambutnya umat Muslim mengadakan pawai, tarian dan
Nama ini diambil dari suara yang terdengar ketika acara digelar. Dugder merupakan suara gamelan yang ditabuh oleh masyarakat Semarang saat pawai dari Balai kota sampai halaman masjid Kauman.
Mohibadaa
Masyarakat Gorontalo mempunyai cara yang unik dalam menyambut datangnya bulan suci.
Masyarakat akan membalurkan masker ke wajah secara merata dan mendiamkan beberapa saat sebelum membilasnya.
Masker yang biasa digunakan menjelang Ramadhan tersebut terbuat dari bahan rempah alami khas setempat. Tradisi tersebut dikenal dengan nama Mohibadaa.
Secara ilmiah, prosesi membalurkan masker tersebut merupakan persiapan agar kulit wajah tetap cerah, ternutrisi dan lembab ketika menjalankan ibadah puasa nanti.
Dulu, umat Islam harus meracik sendiri masker wajah yang digunakan, namun sekarang sudah banyak yang menjualnya sehingga tinggal menggunakan saja.
Munggahan
Apa yang dimaksud Munggahan?
Tradisi ini berasal dari Jawa Barat. Sebagai bentuk penyambutan datangnya bulan Ramadhan, keluarga berkumpul satu minggu sebelum puasa dimulai. Semua keluarga saling bersilaturahmi dan maaf-memaafkan.
Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah makan bersama dengan menu yang dibawa dari rumah masing-masing atau terkenal dengan nama botram. Kegiatan menyambut Ramadhan ini sudah berlangsung lama dan sampai sekarang masih terus dilestarikan.
Padusan
Apa yang dimaksud padusan? Istilah padusan dikenal di wilayah Boyolali, Jawa Tengah dan sekitarnya. Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci, masyarakat pergi ke pemandian umum dan mensucikan diri. Maknanya adalah agar ketika menjalankan ibadah puasa dalam keadaan bersih jiwa dan raga.
Nyadran
Tradisi Nyadran berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menjelang puasa Ramadhan, masyarakat datang ke makam keluarga untuk membersihkan rumput dan semak yang mulai tumbuh secara gotong royong.
Setelah itu, acara ditutup dengan makan menu sederhana yang dibawa dari rumah bersama semua yang hadir. Maknanya adalah berbagi dan bentuk rasa syukur karena bulan suci segera tiba.
Nyorog
Nyorog merupakan tradisi menyambut Ramadhan di wilayah Betawi yang sampai saat ini masih dilestarikan. Untuk menyambut datangnya bulan suci, sebagai rasa hormat, orang yang lebih muda memberi hantaran kepada yang lebih tua. Isinya bukan hanya barang, tetapi bisa juga makanan, sembako dan lainnya yang berguna.
Meugang
Di Aceh, acara menyambut bulan suci selalu berlangsung dengan meriah. Banyak keluarga yang menyembelih hewan seperti kambing, sapi atau kerbau dan memasaknya. Selanjutnya mereka akan mengundang keluarga, tetangga dan masyarakat untuk bersantap bersama. Selain menjelang Ramadhan, tradisi meugang juga dilakukan ketika menyambut Idul Fitri dan Idul Adha.
Balimau
Tradisi unik dilakukan oleh masyarakat Sumatera Barat dalam menyambut bulan Ramadhan. Mereka berkumpul di pemandian untuk untuk bersama-sama bebersih. Keunikan berikutnya, jika biasanya mandi menggunakan sabun, pada acara Balimau mereka mandi menggunakan jeruk nipis. Selain itu banyak yang menambahkan rempah-rempah.
Makna dari prosesi ini untuk menghilangkan segala kotoran yang melekat di badan sehingga bisa memulai puasa dalam keadaan bersih. Selain itu, tujuan dari balimau adalah membersihkan hati dari pikiran dan tindakan jahat.
Pacu Jalur
Tradisi unik dalam menyambut bulan suci bukan hanya makan atau membersihkan diri saja. Bagi masyarakat Riau, bulan Ramadhan sangat bermakna. Masyarakat akan menyambut kedatangannya dengan suka cita.
Umat Muslim di Riau mengadakan tradisi Pacu Jalur, yaitu adu kecepatan mendayung perahu yang ukurannya cukup panjang, bisa mencapai 24 hingga 40 meter. Perahu tersebut tidak jarang dinaiki oleh 40 hingga 60 orang. Lokasi Pacu Jalur yang paling terkenal di Sungai Batang Kuantan.
Dandangan
Berapa hari lagi Ramadhan? Ya, Ramadhan tahun ini tinggal menghitung hari. masyarakat kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah Bersiap menyambutnya dengan acara Dandangan. Dandangan merupakan pasar rakyat yang diadakan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci.
Berbagai barang digelar pada acara yang diadakan malam hari tersebut. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, makanan, pakaian dan lainnya semua tersedia dengan harga murah. Acara tersebut selain sebagai tanda bahwa bulan suci hampir tiba, juga menjadi tempat berbelanja aneka barang kebutuhan sehari-hari.
Berbagai tradisi untuk menyambut datangnya Ramadhan mempunyai tujuan sama, yaitu wujud rasa suka cita karena bisa bertemu kembali dengan bulan suci. Acara tersebut juga menunjukkan sikap kebersamaan bagi seluruh umat Islam dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Tradisi unik menyambut Ramadhan di Indonesia sampai sekarang masih terus dilestarikan. Bahkan banyak penduduk yang secara spesial bersiap dengan datangnya bulan suci. Anggota keluarga yang merantau akan pulang dan berkumpul bersama keluarga untuk menjalankan ibadah puasa. Banyaknya tradisi dalam menyambut puasa semakin menambah khasanah kebudayaan Indonesia.