Kapurung Makassar, Makanan Khas Bisa Jadi Variasi Menu untuk Diet

Hi, Traveler,

Kali ini saya ajakin kamu buat menjelajah kuliner Makassar. Yang konon, menunya ini bisa divariasikan sebagai program diet, lho. Penasaran?

Kapurung Makassar, Masakan Tradisional untuk Program Diet

Orang yang sedang menjalankan program penurunan berat badan biasanya akan selalu pilih-pilih makanan untuk dikonsumsi. Sehingga sudah menjadi kewajiban harus rajin mencari resep atau memilih menu makanan yang mengandung karbohidrat selain nasi.

Nah, masakan khas masyarakat Sulawesi Selatan ini bisa jadi alternatif.Nama makanannya adalah Kapurung.

Makanan khas suku Bugis. Berbahan dasar sagu, yang juga menjadi makanan pokok bagi masyarakat wilayah Indonesia Timur.

Cita rasa kapurung ini cukup unik, pedas, menyegarkan dan sedikit asam. Memadukan adonan atau bubur sagu yang dibulat-bulatkan, ditambah sayuran, serta racikan bumbu dari daging ikan yang dihaluskan.

Berbeda daerah, berbeda pula namanya. Kapurung sering juga kapurung. Sedangkan orang kendari Sulawesi Tenggara, menyebutnya Sinonggi.

Saat ini Kapurung mulai dikenal masyarakat dan sudah menjadi menu di beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern lainnya. Sebagai makanan rumahan lainnya, cara memasaknya pun cukup mudah.

Nikmat Disantap Saat Hangat

Masakan khas masyarakat Luwu ini jika disantap saat cuaca sedang dingin, akan membantu menghangatkan badan. Tapi memang paling nikmat disantap saat hangat karena jika sudah dingin, kapurung ini akan mengeras, istilahnya  butto kata orang Luwu.

Tak hanya saat udara dingin, disantap siang hari pun tak kalah sedapnya. Kuah kacang berbumbu aneka rempah pedas inilah yang memberikan rasa hangat di tenggorokan.

Pedas, Asam, Menyegarkan
Rasanya yang pedas dan asam menimbulkan sensasi tersendiri. Campuran cabai dan merica inilah yang membuat rasa pedas ini muncul.

Sedangkan sensasi asam berasal dari buah patikala (kecombrang) dan perasan lemon atau jeruk nipis yang dibubuhkan ketika hendak disantap. Bikin penasaran, kan?

Beda Kapurung dan Papeda

Papeda sepertinya lebih dulu populer di masyarakat. Sebenarnya Kapurung hampir mirip dengan papeda, yaitu masakan khas Papua berbahan dasar sagu yang bertekstur kental. Bedanya, kapurung dibentuk bulatan-bulatan kecil seperti bakso.

Cara menyajikan kapurung juga tidak sama dengan papeda. Kalau papeda dimakan dengan tambahan lauk pauk. Sedangkan kapurung semua lauk dan sayuran sudah tercampur jadi satu, tak usah ditambah lauk lagi.

Perbedaan lainnya, kuah kapurung lebih nendang di lidah dibanding kuah ikan kuning di Papeda. Kuah kapurung ada campuran bumbu kacangnya. Ikan dan sayur yang terdapat dalam menu Kapurung juga lebih beragam.

Resep Kapurung

Bagi Kamu yang sedang menjalani program diet, bisa lho membuat kapurung sendiri di rumah. Tingkat kesulitan memasaknya sedang-sedang saja. Resep berikut ini cukup untuk 2 porsi dengan lama pengerjaan sekitar 60 menit. Mau mencoba?

Bahan-Bahannya:

Tepung Sagu 150gr

1ikat kangkung

1 ikat bayam

1 buah jagung

1 ikat sedang kacang panjang

1 buah jantung pisang

Air 400 ml

Bumbu-Bumbunya:

Segengam kacang tanah sangrai

1 sachet kaldu bubuk

Garam secukupnya

Pelengkap:

Sambal (bawang merah, bawang putih, tomat, dan terasi sesuai selera)

Jeruk Nipis

Cara Membuat:

Bersihkan semua sayur mayur dan potong-potong

Masak semua sayuran yang sudah dipotong hingga matang dan angkat. Masukkan kaldu bubuk dan garam

Haluskan kacang tanah sangrai, lalu masukkan ke dalam sayuran yang sudah matang tadi

Campur sagu dengan air, masak hingga mengental. Ambil 1 sendok makan membentuk bulatan kecil seperti bakso dan masukkan ke dalam air dingin. Lakukan hingga adonan sagu habis. Lalu tiriskan.

Cara Penyajian:

Ambil beberapa bola-bola sagu, masukkan ke dalam mangkuk. Tambah dengan kuah sayuran hingga terendam. Kucuri dengan air perasan jeruk. Kapurung siap disantap.

Variasi Menu Kapurung

Kapurung umumnya disajikan dalam bentuk sup. Mempunyai beberapa variasi menu, ada Kapurung Ikan, Kapurung Udang, Kapurung Ayam, dan Kapurung Campur.

Namun, bagi yang tak suka sayuran atau ikan bisa diganti dengan yang lain sesuai selera. Yang penting tidak merubah rasa khas kapurung.

Kapurung juga bisa dinikmati hanya dengan rebusan ikan tanpa sayur-sayuran, bahkan meski hanya dengan ikan kering. Intinya, dengan bahan-bahan seadanya pun, kapurung masih tetap bisa dinikmati. Yang penting masih hangat.

Oya, untuk membentuk bubur sagu menjadi bulat-bulat kecil, orang Makassar biasa menggunakan pedui’, alat yang terbuat dari kayu, bentuknya mirip sumpit.

Gizi dalam Kapurung

Bagi yang sedang diet, makanan ini cukup memenuhi gizi yang dibutuhkan. Aneka sayur mayur dan ikan yang menjadi pelengkap kapurung, serta rempah-rempah alami yang menjadi bumbunya membuat kapurung memiliki sejumlah kandungan gizi dan sumber vitamin untuk kesehatan dan daya tahan tubuh.

Sagu sebagai bahan dasarnya pun memiliki beragam manfaat, yang paling utama adalah sebagai sumber energi. Bisa juga mencegah diabetes, memperlancar sistem pencernaan, baik untuk tulang dan sendi, menjaga shu tubuh, serta merawat kecantikan.

Cocok untuk yang Sedang Diet

Bagi Kamu yang sedang diet nasi, tak ada salahnya mencoba membuat sendiri masakan ini. Berbahan dasar sagu, sangat mudah dicerna dan mengenyangkan. Cocok buat yang sedang melakukan program diet.

Caranya gampang dan bahan-bahannya pun mudah di dapat. Nilai gizi yang ada di Kapurung pun sangat memadai.

Mudahkan kan cara membuatnya. Sesekali bisa dicoba sebagai variasi menu makanan di rumah, supaya tidak bosan dengan menu yang mungkin terasa monoton.

Aroma dan cita rasanya sangat memikat selera, meskipun bahan-bahannya mungkin sederhana dan sesuai dengan stok yang ada di rumah.

Namun, manfaatnya untuk kesehatan tak perlu diragukan lagi. Jangan lupa kucuri perasan jeruk nipis sesaat akan dinikmati. Selamat mencoba!

malica ahmad
About the author

Hello, I am Malica Ahmad. Indonesian Blogger, Lifestyle and Travel Blogger, Writerpreneur, Ghostwriter, and exciting about SEO Content Writing. Send me message of offering job here malicaahmad13@gmail.com

Tinggalkan komentar