Hi, Bunda Travelers …
Artikel kali ini Author pengen ngomongin ‘Anak Berani Kotor itu Keren, lho!” sembari mengajak anak untuk traveling di dunia seru mereka dengan cara membuat gelembung sabun yang cepat dan mudah.
Sebagai orang tua, kita kerap berpikir jika anak mainan kotor itu merepotkan sekali. Udah orang tua capek beberes rumah, eh, anak selalu bikin ulah. Nah, ada yang pernah ngeluh begini?
Tapi tahu nggak sih, Bunda, ternyata yang dianggap orang tua mainan kotor tersebut. Bagi anak merupakan sesuatu hal baru yang menyenangkan dan seru. Seperti contoh bermain gelembung sabun.
Di sini dipastikan ketika anak bermain gelembung sabun, maka baju mereka akan basah. Baju mereka bisa saja kotor karena terkena noda. Dan khawatirnya, karena basah tadi, Mom takut si anak bakal masuk angin dan demam. Alhasil Bunda membuat peraturan jika anak nggak boleh main kotor atau main air. Benar?
Nah, karena saya juga seorang ibu yang memiliki dua anak yang juga suka bermain air atau terkadang tanah dan pasir di rumah. Saya ingin berbagi manfaat, apa sih positifnya anak berani bermain kotor? Yuk, check di ulasan selanjutnya, ya!
Kenapa Anak Bermain Kotor Dikatakan Sehat?
Tidak salah kok jika bunda melarang anak bermain kotor. Mengingat lingkungan saat ini tidak sama dengan kondisi lingkungan di zaman nenek moyang kita dulu.
Dulu, lingkungan masih belum banyak mengalami pencemaran. Lingkungan masih bersih dan sehat. Tetapi sekarang, lingkungan luar sudah banyak terkontaminasi sehingga bunda khawatir apabila anak bermain di luar, apalagi bermain air, tanah, daun dan lumpur.
Bunda khawatir kotoran-kotoran tersebut membawa bakteri dan virus yang mengakibatkan anak terpapar suatu penyakit.
Tetapi tahukah Bunda, menurut Maya Shetreat-Klein, MD, ahli saraf anak di New York City mengungkapkan bahwa anak yang jarang atau tidak diperbolehkan bermain kotor oleh ibunda, juga rentan terserang penyakit autoimun, asma dan alergi akibat kurang cukupnya terpapar bakteri.
Ini sudah terjadi pada anak-anak Amerika yang terserang penyakit kronis, seperti diabetes, alergi, dan attention deficit disorder (ADHD) telah meningkat akibat adanya bunda yang terlalu protektif pada kebersihan anak.
Maya menjelaskan kembali jika kekebalan tubuh anak berfungsi dengan baik ketika mereka terpapar mikroba, organisme, dan keanekaragaman pola makan dan lingkungan. Paparan tersebut bisa melalui saluran pencernaan, hidung atau sistem pernapasan.
Nah, adakalanya mikroba dan organisme tersebut bisa didapatkan untuk menjaga kekebalan tubuh anak ketika Bunda perlu membiarkan anak bermain kotor di luar ruangan.
Alasannya, bermain kotor di luar ruangan yang mengakibatkan anak terpapar terhadap organisme yang beranekaragam pada tumbuhan, tanah, tanaman dan lainnya, ternyata bisa memengaruhi penurunan alergi, lho.
Maka dari sini, Maya menyimpulkan bahwa bermain di luar ruangan, sekaligus anak terpapar kotoran bisa membuat sistem kekebalan anak lebih sehat.
Alasan Anak Bermain Kotor itu Penting
Bermain merupakan kegiatan yang sangat digemari anak-anak. Apa pun bentuk permainannya, tak dimungkiri bermain itu bikin anak happy. Saat anak bermain inilah dia belajar tentang beberapa hal, mulai dari mengembangkan kemampuan motori halus, motorik kasar, dan kemampuan bersosialisasi.
Bunda mungkin sedikit jengkel ketika anak bermain kotor di luar akan mendapati anak yang pakaiannya penuh noda. Saat dicuci pastinya akan sulit hilang atau bikin ruangan rumah jadi ikutan kotor pula. Jadinya Bunda pun mulai tersulut emosi, kan?
Nah, itulah sebenarnya kebahagiaan seorang ibu melihat anaknya berani mencoba hal baru. Kotor identik dengan sesuatu yang menjijikkan bagi anak, tetapi mereka menyukainya. Ini sebuah perkembangan yang baik pada anak karena bermain kotor juga merangsang seluruh panca indera anak, lho.
Dalam istilah parenting atau tumbuh kembang anak, kegiatan bermain kotor ini dinamakan Messy play.
Messy play ini bisa dilakukan di luar maupun di dalam ruangan. Dalam aktivitas ini, beberapa alat main yang bisa digunakan adalah cat air, playdough, lem, biji-bijian, bahkan makanan. Seru, ya?
Nah, lantas apa saja sih manfaat lainnya yang didapatkan oleh anak saat mereka bermain kotor-kotoran?
1. Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak
Messy play merupakan permainan yang tidak terstruktur. Anak lebih bebas membuat apa saja sesuai yang dia suka. Di sini ibu bisa juga mengajak anak bercerita dia sedang membuat apa dari tanah, kenapa membuat bentuk seperti itu, bagaimana cara membuatnya. Nah, inilah yang membuat kemampuan bahasa anak menjadi berkembang. Kosakata anak bertambah melalui bermain kotoran.
2. Membuat Anak Lebih Kreatif
Pernah melihat anak membuat istana pasir? Atau bangunan tembok dari pasir?
Ini salah satu manfaat bermain kotor di mana menjadikan imajinasi anak liar dan kreatif, padahal sebelumnya bunda bisa saja belum menunjukkan seperti apa bentuk istana itu, kan?
3. Menumbuhkan Keingintahuan dan Eksplorisasi
Jangan bilang anak bawel ketika banyak bertanya saat bermain, ya, Bun.
Misal, dia sedang bermain daun-daunan yang ditumbuk, lalu ditambahkan air. Kemudian, dia bertanya kenapa daun saat ditumbuk berubah warna? Kenapa daun ditumbuk jadinya mengeluarkan cairan yang pekat?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sejatinya merangsang keingintahuan dan eksplorasi pada anak. Mereka ingin mencoba sebuah kemungkinan, dan merasa bangga jika telah menemukan jawabannya.
4. Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak
Tanpa sadar dengan bermain kotor bersama teman-temannya, anak sedang berlatih kemampuan sosial. Misal saja, mereka tahu bagaimana harus berbagi dengan teman, menunggu giliran, mana barang miliknya dan tidak, bergantian, membantu teman saat kesulitan. Di sini anak juga belajar mengatasi konflik.
5. Melatih Kemampuan Matematik
Matematika tidak selalu identik dengan penjumlahan suatu benda. Saat anak bermain air atau pasir, mereka secara tidak langsung sedang belajar konsep berat, ringan, penuh dan kosong.
Atau saat anak memetik ranting pohon, anak bisa memilih panjang dan pendek. Saat bermain air, anak juga belajar banyak dan sedikitnya air agar tidak tumpah saat dimasukkan ke dalam sebuah wadah.
Selain itu, melalui permainan playdough anak juga belajar tentang geometri, lho. Menyenangkan sekali, bukan?
Lima contoh di atas hanya sebagian saja permainan kotor yang bisa memberikan manfaat pada anak. Setidaknya dari sini Bunda sudah memahami jika anak bermain kotor itu nggak selamanya buruk. Sebaliknya, anak berani bermain kotor adalah anak yang keren!
Membuat Gelembung Sabun Menjadi Permainan Favorit Anak Berani Bermain Kotor
Bermain gelembung sabun menjadi kegiatan yang amat menyenangkan bagi anak-anak. Meniup gelembung sabun adalah permainan yang fantastis dan menyenangkan. Mereka akan sangat suka meniup berkali-kali gelembung sabun tersebut dengan teman-temannya.
Menonton gelembung sabun mengapung terbawa angin lalu pecah merupakan kesenangan yang dinikmati oleh setiap anak kecil. Bunda dapat membeli sebotol larutan sabun dan tangkai peniupnya di toko.
Namun sebenarnya sangat mudah membuat gelembung sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia di rumah. Sebenarnya, bunda bisa dengan mudah membuatnya sendiri dengan air sabun!
Bahan utama gelembung adalah air dan sabun. Sabun, deterjen, dan segala jenis pembersih lainnya selalu terdiri dari 2 bagian. Bagian yang senang dengan air dan bagian yang senang dengan minyak.
Pada gelembung sabun, lapisan tipis air dilapisi oleh lapisan tipis sabun. Bagian yang senang air pada sabun akan menangkap molekul air, sedangkan bagian yang senang minyak akan berhadapan dengan udara. Bagaimana cara membuat gelembung sabun yang mudah dan cepat? Bunda bisa langsung membuatnya, ya!
Cara Membuat Gelembung Sabun Mudah dan Cepat
1. Campur sabun dan air
Gelembung dapat dibuat menggunakan jenis sabun cair apa pun yang ada di rumah. Bunda bisa menggunakan sabun cair dari Rinso yang sudah terbukti kualitasnya. Selain itu, gelembung sabun yang dihasilkan dari sabun cair Rinso ini dapat bertahan lama dibandingkan yang lain.
Kemudian, campurlah satu bagian sabun cair dan empat bagian air dalam sebuah stoples, cangkir atau mangkuk.
2. Tingkatkan kualitas larutan gelembung
Ada beberapa trik yang dapat Bunda gunakan untuk membuat gelembung lebih kuat dan lebih menarik daripada gelembung sabun biasa.
Lakukan eksperimen dengan beberapa bahan berikut sampai Anda berhasil membuat kreasi larutan yang akan disukai oleh anak-anak Anda:
Tambahkan sedikit gula, sirup jagung, atau tepung tapioka ke dalam campuran. Bahan-bahan tersebut akan membuat gelembung menjadi sedikit lebih tebal, sehingga bisa bertahan lebih lama.
Lalu tambahkan bahan pewarna makanan dan membuat beberapa warna gelembung yang berbeda.
3. Buat tangkai peniup gelembung kecil
Tangkai peniup gelembung bisa Bunda beli di toko, biasanya terbuat dari plastik. Lihatlah di sekeliling rumah untuk menemukan bahan-bahan yang dapat dibengkokkan atau dibentuk menjadi tangkai peniup gelembung.
Bengkokkan ujung atas pembersih pipa (pilih yang diameternya sesuai) menjadi bentuk lingkaran, kemudian bengkokkan ujung lingkaran mengelilingi batang pembersih pipa tersebut sehingga terbentuk tangkai peniup gelembung.
Bila Bunda memiliki karton wadah telur lama yang tidak terpakai lagi, Bunda dapat menggunakan bentuk lingkaran, yang mewadahi telur, sebagai tangkai peniup gelembung.
Bengkokkan sedotan membentuk tangkai peniup gelembung, dan ikat bagian lingkaran menggunakan pita perekat (selotip).
4. Buat tangkai peniup gelembung raksasa
Meniupkan banyak sekali gelembung kecil sangatlah menyenangkan. Namun, Bunda juga dapat membuat tangkai besar untuk meniupkan gelembung raksasa.
Bunda memerlukan sebuah tangkai peniup gelembung besar yang dibalut dengan sedikit kasa; kasa berfungsi menstabilkan larutan, sehingga gelembung dapat terbentuk tanpa meletus.
- Luruskan kawat penggantung baju menggunakan sebuah tang atau catut untuk meluruskan bagian atas kawat
- Bengkokkan salah satu ujung kawat membentuk lingkaran, lalu ikatkan ujung lingkaran ke bagian kawat yang lurus dengan bantuan tang
- Lapisi dengan jala atau kawat kasa, seperti kawat ayam, mengelilingi lingkaran.
Cara membuat gelembung sabun mudah dan cepat di atas bisa menjadi bahan edukasi ringan mengenai sains. Menjelaskan dan memberi contoh bagaimana membuat sebuah larutan sendiri.
Nah, jika sudah bisa, nantinya mereka bisa mencoba membuatnya sendiri dengan masih dalam pengawasan. Jadi kesimpulannya, anak berani kotor itu hebat, kan, Bunda?
Yes Mbak.. Anak saya suka banget nulis ini