Hola, Traveler … Apakah kamu sedang merencanakan liburan bersama teman-teman? Ke Kawah Ijen Banyuwangi saja.
Saya bisa jamin, di wisata kawah Ijen, kamu dapat menikmati pemandangan alami dan dinginnya hawa pegunungan.
Kawah yang berada di ketinggian 2386 dari permukaan laut ini pernah meletus pada tahun 1999. Udara dinginnya bisa mencapai suhu 2 derajat Celsius.
Gunung Ijen sangat populer bagi wisatawan. Rasanya berwisata ke Banyuwangi tidak lengkap tanpa menginjakkan kaki di kawah satu ini.
Kamu bakal mendapatkan pengalaman mendaki sekaligus spot berfoto yang sangat menakjubkan, lho.
Yang menganggumkan lagi, kawasan kawah ini masuk dalam cagar alam seluar 2,560 hektar dengan tanaman khas cemata dan edelweiss.
Bikin penasaran, bukan? Kamu wajib baca review di blog mywordsjourney.com sampai selesai, ya!
Asal-Usul Terbentuknya Kawah Ijen Banyuwangi

Berbicara soal asal usul terbentuknya Kawah Ijen, tahu nggak sih, ternyata kawah berwarna kehijauan ini berasal dari gunung api purba yang terbentuk sekitar 300 ribu tahun yang lalu. Saat ini terdapat beberapa gunung kecil di sekitar Ijen.
Sebelumnya hanya ada satu gunung api yang meletus dengan dahsyat sekitar 70 ribu tahun lalu. Setelah itu terbentuk kaldera dengan diameter 15 km.
Tinggi gunung api purba sebelum meletus sekitar 3.500 meter dari permukaan laut. Sedangkan lokasi Kawah Ijen Banyuwangi sendiri berada di empat kabupaten, yaitu Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Jember.
Menurut ahli geologi, bahan yang ada di dalam kawah terlempar sampai 466 km ketika meletus. Sebagian besar mengalir ke arah utara.
Karena vulkanik yang ada di dalamnya terlempar keluar, maka dalam kaldera menjadi kosong sehingga amblas. Saat ini sebanyak 22 gunung berapi berukuran kecil terdapat di sekitar kaldera.
Selain terpukau dengan warnanya yang cantik, kamu juga perlu tahu, bahwa ada fakta unik kenapa banyak traveler berbondong-bondong melakukan trip ke kawah Ijen Banyuwangi.
Ada apa di sana?
Fakta Unik Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi
Apa yang menjadi alasan para traveler maupun backpacker datang ke Kawah Ijen di Banyuwangi? Jawabannya adalah Blue Fire.
Blue fire Kawah Ijen Banyuwangi merupakan daya tarik yang membuat banyak wisatawan rela lelah mendaki gunung.
Apalagi fenomena ini hanya bisa kamu temukan selama musim kemarau, tepatnya antara bulan Juli sampai September.
Daya tarik ini pastinya sayang untuk terlewatkan. Apalagi hanya ada di dua lokasi, yaitu blue fire Kawah Ijen Banyuwangi Indonesia dan di Islandia.
Konon, terjadinya fenomena alam ini berasal dari campuran gas belerang dari dalam kawah dengan oksigen sehingga muncul bentuk lidah api berwarna biru yang jelas dan besar.
Jika ingin melihatnya, sebaiknya datang sekitar jam 1 dini hari. Bersama dengan terbitnya matahari, blue fire akan pudar dan menghilang.
Beruntungnya, pada musim kemarau tersebut jalur pendakian cukup kering sehingga tidak terlalu licin. Ini yang menjadi daya tarik sehingga jumlah wisatawan semakin meningkat.
Sayangnya, perjalanan pendakian saya ke Kawah Ijen Banyuwangi 2021 lalu bersama teman-teman blogger kurang beruntung.
Aturan pandemi cukup ketat sehingga kami tidak diperbolehkan melakukan pendakian pada dini hari, tepatnya pukul 01.00 a.m. Meski demikian, perjalanan trip ke kawah Ijen tetap seru sebab kebersamaan yang menjadi alasan.
Gimana tidak, kami tidak terburu-buru dalam melakukan pendakian. Mengingat teman blogger wanita ada yang berusia 50 tahun. Jadi kami berusaha mengimbangi.
Eits, tapi jangan salah, meski usianya tak lagi muda, saya akui beliau adalah pendaki gunung sejati, lho.
Nah, kalau sudah sampai di kawah Ijen Banyuwangi, kamu bakal nikmatin apa aja?
Baca juga : Pesona Laskar Pelangi di Pantai Tanjung Tinggi Belitung
Backpackeran Seru di Wisata Kawah Ijen Banyuwangi
Berlibur ke wisata Kawah Ijen Banyuwangi patut kamu agendakan karena bukan hanya bisa menikmati keindahan alamnya tetapi banyak kegiatan lain.
Objek wisata ini tidak akan pernah habis untuk dieksplore. Selain menyaksikan Kawah Ijen Banyuwangi blue fire, kamu dapat juga:
1. Menyaksikan sunrise
Pemandangan satu ini juga sayang jika terlewatkan. Semburat sinar matahari akan muncul di balik dedaunan saat pagi hari.
Menyaksikannya, sungguh menggugah rasa bersyukur akan keindahan yang masih alami.Sekali jalan di pagi hari, kamu dapat menikmati dua keindahan sekaligus.
Pertama blue fire dan kedua sunrise. Dinginnya angin malam dan kabut yang menyelimuti tubuh akan terbayar dengan keindahan dua pemandangan tersebut.
Bahkan rasanya tidak cukup dengan melihatnya sekali saja. Kamu pasti ingin datang kembali.
2. Berfoto dengan Spot Indah

Ijen menyimpan berjuta keindahan. Bukan hanya sunrise dan blue fire, hutan, bahkan udaranya yang super bersih sangat mengagumkan.
Kamu bisa mengabadikan kunjunganmu dengan berswafoto dengan spot alami yang sangat indah.
Ketika matahari mulai meninggi, berfoto di bawahnya dengan latar belakang Kawah Ijen menghasilkan foto dengan pantulan warna biru yang sangat cantik. Kepulan asap belerangnya pun dapat menjadi backgroud yang menarik.
3. Menyaksikan keindahan bunga Edelweiss
Bunga Edelweiss melambangkan cinta yang abadi. Jenis bunga yang hanya dapat ditemui di puncak gunung ini mudah ditemukan di sekitar Kawah Ijen.
Berfoto dengan latar belakang Edelweis menghasilkan foto yang alami dan mengagumkan. Apalagi aromanya yang segar khas pegunungan. Sangat sejuk masuk ke dalam rongga dada.
3. Hutan Cemara
Cemara memang tanaman yang khas di kawasan gunung. Begitu juga di sekitar kawah Ijen Banyuwangi.
Pohonnya yang tinggi menjulang dengan daun lebat di setiap dahannya menjadikan kawasan ini sangat sejuk. Sesekali bunga cemara atau pinus berguguran di sekitar pohonnya yang tertata sangat apik.
Selain tiga aktivitas di atas, kamu juga bakal banyak belajar dari si penambang belerang soal makna kehidupan, lho.
Kok bisa? Baca lanjut terus, ya, Traveler.
Penambang Belerang Tradisional di Kawah Ijen Banyuwangi
Satu lagi fenomena yang tidak dapat dijumpai di objek wisata lain, penambangan belerang dengan cara tradisional.
Para pekerja tambang hanya menggunakan alat dan pengaman sederhana berjuang mengambil belerang yang ada di sekitar dasar kawah.
Setelah itu mengangkat beban yang beratnya bisa mencapai 100 kg menuruni jalan terjal berjarak 3 km.
Penambang ini sangat terampil sehingga beban di pundaknya tidak mengganggu gerak saat menyusuri jalanan yang kadang sangat licin.
Keahliannya dalam memahat salah satu sumber daya alam ini, dapat mengubah bongkahan belerang menjadi patung cantik sebagai souvenir.
Pekerjaan yang sangat berbahaya ini sudah mereka jalani puluhan tahun. Jangan lupa membelinya sebagai cindera mata.
Sebagai sumber penghasilan lain, tidak jarang para penambang menawarkan jasa sebagai pemandu jalan bagi wisatawan.
Pekerjaan ini tentu lebih ringan dan jauh dari bahaya. Namun sayang tidak setiap hari ada yang membutuhkan jasanya.
Cara Beli Tiket Kawah Ijen Banyuwangi
Dengan banyaknya wisatawan yang ingin menikmati keindahan Ijen, Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Wilayah V Jawa Timur telah meluncurkan aplikasi penjualan tiket.
Melalui aplikasi yang tersedia di Google Play ini memudahkan pengunjung untuk mengatur rencana wisatanya.
Pendaki bisa membeli secara langsung melalui aplikasi sesuai keinginan. Inovasi yang dilakukan pengelola ini merupakan support untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
Selain itu, cara membeli tiket Kawah Ijen Banyuwangi bisa langsung di kawasan. Saya sendiri membelinya lewat online, tepatnya 10 hari sebelum keberangkatan ke Banyuwangi.
Saya mengkoordinir teman-teman blogger untuk mengumpulkan KTP atau SIM atau tanda pengenal lain untuk pembelian tiketnya.
Sangat membantu sekali. Dan menurut saya lebih praktis. Lantas, berapa harga tiket masuk kawah Ijen?
Harga Tiket Masuk Kawah Ijen Banyuwangi
Nggak perlu mahal!
Untuk dapat menikmati keindahan alam yang tiada duanya ini kamu cukup membayar sangat murah.
Pada hari biasa tiket masuk dijual seharga Rp. 5.000 dan Rp. 7.500 saat weekend. Sedangkan untuk bisa masuk ke area suaka margasatwa tiket dijual dengan harga Rp.20.000 saat hari biasa dan Rp. 30.000 ketika hari libur.
Kamu bisa datang ke kawasan wisata ini dengan mengendarai motor dan membayar parkir Rp. 2.000 saja.
Sedangkan jika mengendarai mobil, tiket parkirnya hanya Rp. 10.000. Harga tiket masuk Kawah Ijen Banyuwangi cukup murah dibanding pengalaman dan pemandangan yang dapat kamu nikmati.
Untuk tiket online, kamu bisa beli di sini.
Baca juga: 5 Hal Menarik dari Kisah Mistis Gunung Argapura
Persiapan Pendakian Kawah Ijen untuk Pemula
Apa saja yang perlu disiapkan saat melakukan pendakian kawah Ijen?
Pendakian ke lokasi Kawah Ijen Banyuwangi bisa menjadi pengalaman tidak terlupakan.
Nggak nyangka, saya bisa melalui sepanjang 3 km jalan menanjak yang terkadang terasa licin. Apalagi sempat gerimis waktu itu, jadi lumayanlah berjuang. Hehehe
Nah, buat pemula sebelum memutuskan untuk mendaki, pastikan kondisi tubuh fit. Jangan lupa membawa obat-obatan yang diperlukan.
Peralatan yang wajib dibawa adalah senter dan baterai cadangan, sarung tangan, jaket hangat, masker.
Selain itu sepatu yang kamu gunakan nyaman, stik atau tongkat, pakaian ganti serta makanan dan minuman.
Agar tubuh tetap fit untuk menempuh perjalanan jauh dengan medan yang curam dan suhu dingin, sebaiknya sebelumnya kamu rajin berolahraga.
Pastikan kamu tidak menderita penyakit seperti ashma atau jantung. Asap belerang yang kuat bisa mengganggu pernapasan dan mengurangi peredaran oksigen dalam tubuh.
Tips Mendaki Kawah Ijen Banyuwangi untuk Pemula
Bagi pendaki yang sudah berpengalaman tentu medan Ijen bukan Kendala untuk mencapai puncaknya yang indah.
Namun berbeda dengan pendaki pemula atau orang yang baru pertama naik gunung. Keamanan merupakan hal penting yang harus selalu mendapat perhatian.
Sebaiknya pilih waktu mendaki yang paling aman, yaitu ketika musim kemarau. Pada saat musim hujan.
Di sekitar Kawah Ijen Banyuwangi sering turun kabut tebal yang sangat dingin sehingga bisa membuat tubuh tiba-tiba menjadi drop. Beberapa hal berikut pantas mendapat perhatian:
1. Jangan membawa beban terlalu banyak
Perjalanan yang harus kamu tempuh sejauh 3 km dengan jalan terjal dan curam. Bahkan bisa mencapai kemiringan 45 derajat. Membawa beban yang berlebih hanya akan membuat tubuh cepat lelah.
Pastikan kamu hanya membawa barang yang benar-benar dibutuhkan saja. Simpan dan tata dengan baik dalam tas.
Lengkapi tas atau ransel dengan jas hujan atau plastik untuk menghindari isinya dari basah karena kabut, hujan dan embun.
2. Gunakan tas dengan tali nyaman
Pilih tas dengan tali yang nyaman bagi pundak. Tali yang terasa panas dapat membuat cepat terasa lelah. Apalagi jika beban yang ada di dalamnya cukup berat. Sebaiknya pilih tas punggung dengan tali lebar.
3. Bawa makanan dan minuman secukupnya
Medan yang menanjak dan terjal bisa membuatmu cepat merasa haus dan lapar. Sebaiknya membawa makanan yang praktis seperti roti dan air putih. Makan dan minumlah sesekali ketika terasa lapar dan haus.
Jangan makan atau minum dalam jumlah banyak, cukup beberapa teguk air putih saja. Terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman akan membuat tubuh harus memprosesnya dalam metabolisme yang menjadikan cepat letih.
Di kilometer kedua terdapat warung yang menyediakan teh atau minuman panas. Kamu dapat beristirahat dan memesan minuman untuk menghangatkan tubuh serta mengganti cairan yang hilang.
4. Pastikan mengenakan sepatu dan pakaian yang aman untuk pendakian
Tinggalkan celana jeans yang membuat kaki susah untuk ditekuk. Celana kargo atau bahan kain tebal lebih cocok untuk kegiatan pendakian.
Untuk alas kaki, gunakan sandal atau sepatu tertutup. Pastikan bagian sol tidak licin dan kuat. Periksa apakah alasnya masih cukup kuat untuk menempuh medan yang terjal dan jauh.
5. Jangan menggunakan perhiasan emas atau perak
Belerang yang ada di kawasan kawah dapat merusak perhiasan. Sebaiknya lepas dan tinggalkan. Belerang yang mengenai emas dan perak menyebabkan terjadinya korosi. Perhiasan bisa berubah warna dan timbul karat.
6. Lepaskan lensa mata
Lepaskan soft lens yang kamu gunakan. Belerang yang terkena pada soft lens dapat menyebabkan iritasi. Akibatnya mata bisa menjadi pedih, merah dan sangat mengganggu penglihatan.
7. Jangan lepas dari rombongan
Ketika menempuh perjalanan naik dan turun dari Kawah Ijen Banyuwangi, pastikan selalu berada dalam rombongan. Jika tiba-tiba sakit atau kram, maka teman bisa memberikan pertolongan segera.
8. Bawa sendiri kamera
Mendaki gunung dan sampai di Kawah Ijen sayang sekali jika tidak mengabadikannya dengan kamera.
Di atas banyak yang menyewakannya namun harganya cukup mahal. Sebaiknya membawa sendiri atau cukup gunakan karena HP.
9. Jangan lupa masker
Aroma belerang yang menyengat dapat turun tiba-tiba. Selalu gunakan masker untuk mencegahnya masuk ke paru-paru. Pastikan masker yang kamu gunakan menutup mulut dan hidung dengan sempurna.
10. Beri jalan pada penambang
Ketika turun dari lokasi kawah dan berpapasan dengan penambang, segera memberinya jalan. Beban belerang yang mereka bawa cukup merepotkan. Dengan memberi jalan, maka akan memudahkannya untuk sampai di bawah.
11. Istirahat begitu merasa lelah
Perjalanan menuju puncak maupun turun sangat menguras energi. Apalagi bagi yang pertama melakukan pendakian.
Jangan paksa berjalan jika tubuh sudah sangat lelah. Sebaiknya beristirahat sebentar. Duduk dan luruskan kaki, jangan menekuknya agar darah dapat mengalir dengan lancar dan menghindari kram.
12. Gunakan pakaian hangat
Kawasan Ijen Banyuwangi hampir mirip dengan Bromo. Suhu ekstrim bisa turun kapan saja. Gunakan pakaian hangat untuk menjaga tubuh.
Jangan lupa menambahkan penutup kepala, kaos tangan dan kaki. Penurunan suhu udara yang tiba-tiba dapat mengganggu kesehatan karena berkurangnya kadar oksigen.
Jalur Pendakian Kawah Ijen Banyuwangi
Terdapat dua rute untuk dapat sampai ke Kawah Ijen. Kedua jalur tersebut akan bertemu di Paltuding.
Jalur pertama melalui jalur Banyuwangi. Jika dari Surabaya, melalui rute selatan bisa lewat Jember atau utara dari Situbondo dan Baluran. Pendaki akan melewati kecamatan Licin yang berjarak 15 km dari pusat kota.
Rute selanjutnya menuju Paltuding. Jalan yang dilewati sudah sangat bagus karena pemerintah terus melakukan perbaikan.
Perjalanan selanjutnya harus dengan kaki dan memerlukan waktu sekitar 2 jam melewati tebing kaldera yang cukup licin.
Sedangkan jalur kedua melalui sisi utara, yaitu Situbondo kemudian menuju Bondowoso. Selanjutnya menuju Sempol dan Wonosari dan berakhir di Paltuding.
Melalui jalur kedua ini, kamu bisa menikmati kawasan wisata Kawah Wurung dan Air Terjun Bajulmati. Perjalanan dari Situbondo perlu waktu sekitar 2,5 jam dengan jarak 93 km.
Pendakian sebenarnya dimulai dari Paltuding yang merupakan pos pertama. Medannya mulai curam dan licin.
Untuk sampai puncak harus melalui jalan setapak hampir 3 km dengan kanan kiri berupa hutan. Saat tiba di atas nampak danau berwarna hijau berdiameter 1 km. Cuaca ekstrim, kabut dan asap belerang bisa saja turun.
Perjalanan bisa berlanjut menuju blue fire sampai ke puncak bagian utara. Jalan berbatu dengan tebing kaldera harus kamu lalui.
Jangan lupa menyiapkan sapu tangan atau masker kain. Basahi dengan air untuk menghalau asap belerang. Pastikan sebelum pendakian, badanmu dalam keadaan fit.
Fasilitas Wisata Kawah Ijen Banyuwangi
Paltuding sebagai tempat perjalanan teratas sebelum pendakian menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Trip Kawah Ijen Banyuwangi akan memberi pengalaman tidak terlupakan.
Di Paltuding tersedia tempat parkir luas, toilet, penginapan, mushola dan toko makanan serta minuman. Sebaiknya cek dan lengkapi keperluan pendakian di sini. Setiap tahun pengelola terus menambah fasilitas untuk melengkapi kebutuhan wisatawan.
Jika ingin menggunakan travel Kawah Ijen Banyuwangi, di Paltuding pun mudah untuk mendapatkannya. Kamu bisa memesannya untuk kembali, baik melalui jalur utara maupun selatan.
Bagi kamu yang tidak ingin melakukan pendakian yang melelahkan, ada juga jasa sewa gerobak dorong yang akan mengantarkanmu sampai ke atas pendakian, lho.
Penginapan di Kawah Ijen Banyuwangi
Untuk menyaksikan keindahan kawah di pagi hari, kamu perlu menginap dan melakukan pendakian ketika dini hari. Tersedia banyak penginapan di Kawah Ijen banyuwangi yang dapat menjadi pilihan.
Hotel dekat Kawah Ijen Banyuwangi mematok harga yang masih wajar untuk kawasan wisata semenarik dan seramai ini. Bagi backpacker juga tersedia penginapan dengan rate yang sangat terjangkau.
Selain itu, backpacker Kawah Ijen Banyuwangi bisa menginap di Rumah Singgah Banyuwangi II.
Enaknya, di tempat yang cozy banget ini tamu tidak dipungut biaya sama sekali alias free. Pemiliknya bahkan menyediakan mushola lengkap dengan sajadah dan dapur beserta perlengkapannya. Tamu bebas memasak untuk berhemat.
Sedangkan kamarnya sendiri ada dua. Satu khusus perempuan lengkap dengan kamar mandi di dalam.
Untuk cowok ada kamar satu lagi yang bisa digunakan. Di luar juga tersedia kamar mandi sehingga tidak perlu terlalu lama mengantri.
Lokasinya sangat dekat dengan stasiun, hanya 100 meter saja. Jadi kamu bisa berjalan kaki menuju rumah singgah ini. Tepatnya di Lingkungan Krajan Rt, Bakungan, Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Bukan itu saja, pemilik juga menyediakan persewaan sepeda motor dengan harga terjangkau. Kamu bisa keliling Banyuwangi tanpa khawatir isi kantong habis sebelum menuju ke Kawah Ijen. Sudah banyak backpacker yang memanfaatkan penginapan ini.
Selama 5 tahun, bukan hanya wisatawan lokal yang menginap di sini, tetapi juga turis.
Penginapan Kawah Ijen Banyuwangi tersedia dengan banyak pilihan. Tinggal menyesuaikan dengan budget yang tersedia. Bahkan bisa bermalam secara free di tempat yang nyaman dan aman.
Kamu pun bisa mendapatkan banyak teman baru dari berbagai wilayah yang sama-sama menginap. Fasilitas ini tentu sangat menguntungkan bagi backpacker atau yang berwisata dengan low budget.
Rekomendasi Tour Kawah Ijen Banyuwangi Terdekat
Berkunjung ke kawasan wisata Kawah Ijen tidak ada ruginya. Meski berada di ujung timur Pulau Jawa namun perjalanan ke sana akan terbayar oleh pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Apalagi Banyuwangi juga terkenal dengan kesenian tradisionalnya yang sangat khas.
Bukan hanya menyaksikan blue fire, sunrise atau asap belerang, tour Kawah Ijen Banyuwangi bisa menikmati banyak objek wisata lain.
Lokasinya pun tidak terlalu jauh sehingga sekali jalan beberapa lokasi bisa kamu nikmati.
Air terjun Kampung Anyar
Air terjun ini terdiri dari tiga buah yang saling berdekatan yaitu Jagir, Sumber Pawon, dan Bidadari.
Ketiganya menyajikan pemandangan yang sangat indah dan alami. Letaknya di Dusun Kampung Anyar, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah.
Air terjun Kalibendo
Kedua, air terjun ini mempunyai tinggi 10 meter. Pemandangan alamnya tidak kalah indah dengan Kampung Anyar. Airnya sejuk dan sangat menenangkan. Apalagi lingkungannya sangat asri.
Kawah Wurung
Berjarak 4 km dari Ijen terdapat kawah yang tidak kalah indahnya, yaitu Wurung. Letaknya di lereng yang mirip dengan bukit Teletubbies. Ketika musim hujan, rumput yang tumbuh hijau menambah keindahan sekitar kawah.
Kawah Bulan Sabit
Gagahnya gunung Raung dan Banyuwangi dari ketinggian terlihat jelas dari sekitar kawah Bulan sabit.
Bentuk objek wisata ini seperti namanya. Kawah yang sangat indah dibagi oleh gundukan tanah yang tinggi sehingga membentuk sabit.
Desa Taman Sari
Suku Osing merupakan penduduk asli Banyuwangi. Pemukiman mereka berada di kaki Kawah Ijen, tepatnya di Kecamatan Licin.
Penduduk Osing mempunyai tradisi yang sangat unik. Bahasa daerahnya pun berbeda dengan penduduk lainnya.
Berwisata ke Kawah Ijen Banyuwangi akan memberikan pengalaman yang sangat mengesankan.
Bukan hanya pemandangan alam, sejuk dan segarnya udara di sekitarnya sangat menyehatkan. Namun wisatawan harus berhati-hati karena asap belerang yang mengganggu pernapasan dapat sewaktu-waktu turun.
Wah , indahsekali , saya masih kuat daki gak ya
Waaah lengkap sekali Mbak infonya…