Pengalaman Pertama Snorkeling di Kodingareng Keke, Makassar

Hi, traveler …

Jika disuruh memilih, kamu suka berlibur ke mana? Pantai, gunung, mall, puncak atau pergi kulineran?

Kalau saya, jelas pilihan pertama adalah pantai.Birunya air laut yang kadang berpadu dengan warna hijau turquoise, putihnya pasir pantai, dan semilir angin yang memanjakan mata membuat saya enggan beranjak sedetik pun dari laut.

Terlebih, saya tinggal di daerah perbukitan. Jelas saja bisa menikmati pemandangan pantai bikin saya terlena, bahkan walau sekadar memandang dari kejauhan air laut yang bergelombang itu, hati saya tenang luar biasa.

Seperti halnya kemarin, saat saya extend di Makassar setelah perjalanan 8 jam dari Toraja Utara, saya dan kedua teman blogger memilih menenangkan diri ke pulau Kodingareng, Keke, Makassar.

Sebelum berangkat memang saya dan Putri (teman blogger) sempat berbincang. Pulau di Makassar bisa menjadi alternatif kami untuk melepas penat sebelum kembali ke kota masing-masing. Selain pulaunya cantik, juga recommended banget untuk snorkeling.

Nah, saya sih tertarik karena pulaunya cantik dan menawan. Yang konon dijuluki sebagai surga yang jatuh di bumi Makassar. Tetapi kenyataannya…. duh, memacu andrenalin banget. Saya nggak nyangka, loh, akhirnya menceburkan diri ke pantai juga. Dengan menjajal hal baru, yakni snorkeling.

Bagaimana keseruannya? Lanjut baca deh artikelnya di mywordsjourney.com, catatan perjalanan seorang perempuan desa. Hahaha

Pengalaman Pertama Snorkeling di Kodingareng Island, Makassar

“Mbak, ayo turun. Rugi loh udah jauh-jauh ke sini, tapi kamu nggak snorkeling. Ikutan yuk sama aku dan Mbak Aray,” celoteh si Putri.

Awalnya saya menolak. Memang pantai memberikan kesan magis tersendiri bagi saya. Tetapi untuk turun ke pantai langsung melakukan snorkeling, duh, saya butuh waktu panjang untuk berpikir kembali.

Di lain sisi karena saya tidak bisa berenang. Saya jadi berpikir sedikit parno, gimana nanti kalau tenggelam? Wkwkwk

Yah, maklum lah ya. Pemikiran wong ndeso. Hahaha

Padahal sebelumnya, beberapa teman bilang jika Snorkeling bisa dilakukan meski kita tidak bisa berenang, Travelers. Sebab, ada alat bantu yang membantu kita untuk bisa seimbang ketika berada di laut. Tapi karena rasa takut lebih dulu menyeruak, ya gimana lagi? Saya tetap takut.

Ditambah lagi, saat berkunjung ke sebuah pantai, saya seringnya bersama teman laki-laki, ya jelas saja saya agak malu untuk meminta mereka mengajari kan? Wkwkw

Namun untungnya, di Kodingareng kemarin kita pergi dengan beberapa cewek. Jadi saya cukup tertantang mencoba. Apalagi Putri, teman blogger saya ini kekeh banget memberikan semangat bahwa “Saya bisa” juga dengan senang hati mengajari diving. Duh, menulis begini kok saya jadi senyum-senyum sendiri ya. Memalukan sekali!

Pengalaman snorkeling

Lantas bagaimana akhirnya bisa snorkeling?

Pertama, Putri mengajak saya menyewa peralatan snorkeling. Mulai dari scuba diving mask sebagai alat bantu pernapasan di dalam air, lalu Godive Fin Full Heel. Sederhana sih alat-alatnya. Karena di pulau ini juga belum tidak berpenghuni, jadi wajar sih tidak ada tempat persewaan alat snorkeling yang memadai. Meski demikian, saya rasa sudah sangat cukup membantu buat pemula yang sedang belajar diving maupun snorkeling.

Nah, setelah selesai menyewa peralatan snorkeling, Putri mulai mengajak saya perlahan-lahan turun ke laut. Menuntun saya dengan hati-hati dan telaten. Kemudian, memperagakan bagaimana pemula yang belajar snorkeling.

Misal, belajar menyelam di bagian kepala terlebih dahulu. Baru ketika udah cukup lihai, selanjutnya mulai mengangkat keseluruhan badan. Tapi tentunya, peralatan snorkeling harus terpasang dengan benar dan tahu fungsinya, ya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika kita sudah berada di dalam laut, Traveler.

Langkah selanjutnya, Putri mulai melepas saya sendiri untuk menyelam. Dia hanya memberi aba-aba sembari memosisikan tubuh saya dengan benar. Bagaimana sih posisi tubuh saat diving? Nah, dia juga cukup telaten membimbing. Duh, pokoknya saya bersyukur banget deh ada dia. Hahaha … Kalian bisa berkenalan dengan dia melalui blognya ya lilpjourney.com

Dan nggak nyangka, setelah melihat keindahan bawah laut, menyapa secara langsung biota laut, sungguh membuat saya happy dan nggak nyesel belajar snorkeling. Meski ya, saya sempat terengap-engap ketika ombak laut mulai menyerang. Sempat juga minum air laut yang asin itu. Wkwkwk

Namun, tak jadi masalah. Setidaknya saya memiliki pengalaman snorkeling yang bisa saya ceritakan di blog ini. Ya nggak?

Lalu, bagaimana selanjutnya?

Big Thanks untuk Putri dan Arai. Teman Perjalanan Asyik selama Snorkeling

Pengalaman pertama snorkeling

Hey Arai dan Putri, sungguh bersyukur saya bisa melakukan perjalanan selama 5 hari di Toraja Utara dan Makassar.

Kalian bukan hanya teman jalan yang asyik dan seru, tetapi juga seperti adik baru yang saya temukan di negeri orang.

Dari kalian berdua saya belajar banyak hal saat perjalanan kemarin, termasuk betapa sabarnya kalian mengajari saya diving dan snorkeling. Andai kalau mau, bisa tuh saya dijeburin aja langsung ke laut. Karena suara jejeritan yang nggak henti-hentinya keluar secara refleks.

Untungnya, kalian sabar. Kalian telaten. Dan nggak banyak mengeluh. Hahaha

Terima kasih pokoknya. Saya jadi ketagihan nih, jalan sama kalian. Kapan kita balik ke Toraja?

 

malica ahmad
About the author

Hello, I am Malica Ahmad. Indonesian Blogger, Lifestyle and Travel Blogger, Writerpreneur, Ghostwriter, and exciting about SEO Content Writing. Send me message of offering job here malicaahmad13@gmail.com

Tinggalkan komentar