Hola, Travelers!
Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman seru bersama keenam travel blogger naik kapal oasis ke pulau Lombok.
Sebuah pengalaman yang cukup menggelitik. Suka dan duka, bahkan hal konyol kami alami selama perjalanan 20 jam menuju ke pelabuhan Lembar.
Dan kisah kami di mulai pada suatu siang yang terik, sementara hati saya mendung. Lho, kok?
Semuanya bermula dari keberangkatan kapal yang tertunda. Bima, salah satu travel blogger dari Lumajang bilang bahwa kapal oasis yang akan kami tumpangi pukul 18.00 WIB nanti terpaksa berubah jadwal menjadi pukul 22.00 WIB.
Saya yang tadinya sedang asyik ngobrol dengan uda Endo, mendadak kaget sekaligus bertanya dengan nada suara keras. “Kenapa ditunda Bim? Terus kita ke mana dong? Masih lama pula!”
Bima tertawa melihat saya panik menanggapi ucapannya tanpa titik maupun koma. Mas Ilham dan Mas Achie mencoba menenangkan. “Sementara di sini saja mbak. Sambil nunggu Mbak Nik sama Mas Zein. Nanti agak sorean kita otewe ke ruang tunggu, ya.”
Sebagai backpacker anyaran, saya nurut saja apa kata dua lelaki itu. Mengingat Mas Ilham juga lebih berpengalaman karena dia lebih tahu bagaimana alur naik kapal dari Pelabuhan Perak Surabaya menuju pelabuhan Lembar di Lombok. Dalam hati saya hanya berdoa semoga perjalanan kami dimudahkan dan diberikan kelancaran.
Namun, di balik kabar tidak mengenakkan tentang penundaan kapal. Ada seorang teman berbaik hati mengirimkan rujak cingur untuk makan siang. Detik itu juga saya bersyukur, keajaiban menjaga silaturahmi antar teman luar biasa dampaknya. Thanks ya, Mbak Ratna Hadi. Mau lagi dong rujak cingurnya. Hihi
Lagipula kalau boleh jujur, saat itu saya memang sedang lapar. Keluar dari hotel pukul 10.00 pagi dan belum sempat sarapan. Sesampainya di pelabuhan, turun dari grab online, saya dan uda langsung menuju ke ruang tunggu guna mencari informasi di mana tempat pembelian tiket kapal oasis.
Tapi sayang, kami sangat tidak beruntung. Hampir sekitar satu jam saya dan Uda berkeliling pelabuhan mencari di mana kantor ASDP untuk pembelian tiket. Tetap saja tidak ada petunjuk yang mencerahkan. Padahal sudah bertanya sama satpam, kami juga membaca beberapa jasa travel. Hanya saja perasaan takut salah membeli, membuat kami urung untuk memesan tiket kapal oasis. Di lain sisi, banyak calo berkeliaran mencari mangsa. Saya dan uda baru pertama kali menginjakkan kaki di pelabuhan perak kala itu, jelas saja takut tertipu dan sejenisnya.
Dan pliss, nggak usah bayangin bagaimana penampakan saya saat itu. Udah muka kucel banget, perut keroncongan, terus tas ransel di punggung makin lama makin terasa berat. Sementara tujuan kami tidak jelas tuh rasanya makan ati banget. hahaha
Namun, inilah risikonya backpackeran. Hal-hal tak terduga pasti terjadi. Terkadang apa yang kita pikirkan tidak sesuai dengan realita. Ya, wajar saja sih. Anggaplah ini tantangan. Begitu saya tanamkan dalam hati dan pikiran, meskipun faktanya senyum saya meredup lantaran menjadi Gengs Kleleran sesaat.
Nah, setibanya dua teman blogger dari Malang dan Semarang. Kami pun berpindah tempat istirahat, dari masjid menuju ruang tunggu kapal. Rame-rame bertujuh kami berjalan menuju ruang tunggu.
Kami juga menyempatkan mampir ke alfamart membeli air minum dan beberapa bekal camilan serta membeli 7 bungkus nasi sebagai persiapan makan malam di kapal. Sebab, kata Mas Ilham harga makanan di kapal biasanya dua kali lipat. Jadi, bagi yang doyan nyemil dan makan, mending stok dari sini dulu. Hihi
Yang menjadi pertanyaan, emang menunggu berapa jam sih? kok stok makanannya banyak gitu?
Nggak lama sih. Cuma 8 jam doang proses menunggu kapal tiba sampai berangkat. Tapi ya gitu, punggung rasanya udah encok. Gagal deh jadi kaum rebahan di kapal oasis. Gitu sih bayangan saya. Cuma yang indah-indah itu ternyata nggak terealisasi. Eh, jatuhnya malah makan ati.
Hmmm … nggak apa-apa juga sih. Karena dari proses menunggu tersebut, kami bertujuh memiliki kesempatan untuk saling mengenal lebih akrab lagi. Secara kan baru pertama ketemuan. Modal nekad pula ketemunya. Pastilah sangat berkesan. Iya nggak? Meski status baru tersemat pada diri kami bertujuh Geng Kleleran.
Kenapa memilih naik kapal? Kok nggak naik pesawat saja sih biar cepat?
Duh, kami kan pengen berhemat ala-ala backpacker gitu. Kalau naik pesawat yang sekali wusss sudah bisa sampai Lombok, saya nggak bakalan bisa cerita keseruannya menjadi backpacker dong? Menghibur diri ini mah. Hahaha
Lagipula, tarif tiket Surabaya-Lombok itu murcee banget. Hanya dibanderol sebesar Rp. 120.000,- dan kami pun mendapatkan fasilitas yang super nyaman, bersih, dan makan siang sekali. Menurut saya sih enak banget. Bahkan saat ini, kalau bisa sih ingin mengulanginya lagi. hahaha
Padahal, coba saja kalian tahu fakta sebenarnya bagaimana saya berangkat naik kapal. Dijamin bakal ngakak deh. karena sebenarnya, saya mengalami stres berat lantaran takut naik kapal Oasis tersebut.
Saya tuh sudah parno duluan kalau naik kapal itu nggak enak. Di kapal bakalan rame, kotor, mabuk, nggak bisa tidur, nggak ada makanan, goyang-goyang, dan hal nggak enak lainnya.
Sementara kenyataannya saat kami sudah naik di kapal pukul 22.00 WIB, masuk ke ruangan sudah anteng. Saya dan teman-teman langsung rebahan sejenak. Ya itung-itung ngelemesin punggung gitu.
Setelah itu, bersih-bersih badan dan beberapa menit kemudian disusul dengan makan malam nasi bungkus bersama-sama. Dan tak lama, kami pun beristirahat.
MENIKMATI INDAHNYA MATAHARI TERBIT DI KAPAL OASIS
Seolah seperti mimpi. Pagi itu, saya benar-benar sedang berlayar menuju pulau Lombok dengan kapal oasis. Sebelumnya saya membayangkan di dalam kapal bakal mengalami mabuk laut. Ternyata saat mata mulai terbuka, saya masih baik-baik saja.
“Nggak mabuk kan, mbak?” tanya Uda Endo sambil ketawa. Sontak saya pun tidak bisa menahan tawa. Soalnya berbanding terbalik banget antara kenyataan dan khayalan.
Saat sebelum kapal berlayar wajah saya pucat, perut saya mules, dan parahnya saya nggak doyan makan. Namun pagi itu justru saya tersenyum semringah, badan sehat, semangat mandi, dan semangat bangun pagi. Konyol, bukan? Banget! Tapi nggak usah ikutan nge-bully ya. hahaha
Nah, setelah bercanda beberapa menit, saya dan uda memutuskan untuk jalan-jalan pagi ke luar ruangan. Ada rasa penasaran bagaimana suasana kapal di pagi hari. Akankah lebih indah?
Kami pun beranjak dari ruangan, lalu menuju ke lantai kapal paling atas untuk menikmati indahnya matahari terbit. Sedangkan kelima teman kami masih asyik merenda mimpi-mimpinya di pulau kapuk. Hihi
Dan tahukah, apa yang saya rasakan sesampainya di lantai atas tersebut?
Sungguh, saat itu saya benar-benar tidak mampu mendiskripsikan betapa indah ciptaan-Nya. Saya hanya diam membisu, tetapi dalam hati berkali-kali menganggumi sembari mengelus dada. Takjub.
Sejenak saya mampu melupakan masalah. Semilir angin pagi itu membuat tubuh saya sedikit menggigil kedinginan. Tetapi di lain sisi juga teramat menyejukkan. Sampai sampai saya malas untuk beranjak pergi dari sana.
Kedua mata tertuju pada pemandangan laut lepas yang bersih. Juga sinar mentari yang menghangatkan seolah meminta saya untuk mengeja satu per satu keindahan yang telah Allah ciptakan patut disyukuri. Dan pastinya saya pun bersyukur masih diberikan fisik sehat sehingga ada kesempatan untuk melakukan perjalanan ke pulau Lombok bersama teman-teman. Yang mungkin kesempatan seperti ini tidak akan terulang kembali.
“Mbak, turun, yuk,” ajak Uda selepas menikmati sunrise di pagi hari. Namun saya tidak langsung mengiyakan. Entah kenapa kaki saya malas beranjak. Melihat deburan ombak kala itu teramat menenangkan.
Tetapi nggak boleh egois. Beberapa menit kemudian akhirnya kami memutuskan untuk turun ke bawah.
Sesampainya di bawah, ternyata kelima teman kami masih asyik dengan dunianya di alam lain. Karena bingung mau ngapain, saya mencoba untuk membuka laptop menyelesaikan pekerjaan online yang sempat tertunda.
Lah, memang ada sinyal di tengah laut?
Ada dong, meski butuh perjuangan keras untuk menaklukannya. Hihi
KEJADIAN KONYOL YANG BIKIN PETUALANGAN SEMAKIN SERU
Kamis cerah. Tepatnya pukul 08.00 pagi masih waktu Indonesia bagian barat ya.
Perjalanan yang kami tempuh memang sudah terhitung 10 jam, tapi saat dicek di google map ternyata belum setengahnya. Pagi itu kami masih berada di sekitaran Situbondo. Hanya saja posisi kapal berada di bagian tengah. Jadi kami hanya bisa menikmati pemandangan laut lepas yang indah.
Ada yang lucu setelah saya turun dari lantai atas, tepatnya di café yang ada di kapal menuju ke ruangan tempat menginap. Salah satu teman bertanya,
“Sudah pada mandi tadi?”
Dengan percaya diri saya menjawab, “Sudah dong. Kita mah bangunnya pagi-pagi. Habis lihat sunrise bagus banget.”
“Wah, seru dong.Mandi di mana sih?” tanyanya lagi.
“Mandi di situ, kan? Emang mau di mana lagi?”
“Lah, cowok sama cewek apa digabung?”
Nah, pertanyaan terakhir membuat saya berpikir keras. Dalam hati membatin digabung apa dipisah ya? Tahu ah. Yang penting mandi. Begitu pikir saya.
Tak lama, Mbak Ernik datang sambil membawa peralatan mandi. Dia tiba-tiba menepuk pundak saya dan bilang, “Mbak, sampeyan salah masuk kamar mandi ya? yang sebelah kanan itu kamar mandi cowok, lho. Mbak Malica mandi di situ tadi?”
Astaga!
Ini bukan hanya gokil. Tetapi memalukan sekali. Sontak saya menjadi bahan bully paling empuk pagi itu. Keenam teman saya tertawa bahagia melihat kekonyolan yang tidak sengaja saya lakukan.
Kok nggak sengaja? Emang nggak baca? Kan, di bagian depan pintu masuk ada tulisannya?
Well. Ini kali pertama saya melakukan kecerobohan lantaran tidak membaca. Herannya, saya kenapa sadarnya telat.
Ya, mungkin sedari awal saya abai dan mengira toiletnya campur, lalu-lalang beberapa lelaki keluar masuk ke dalam toilet tersebut tidaklah penting. Saya pede saja masuk ke toilet tanpa bersalah dong.
Tapi sebenarnya, malam itu ada lelaki muda memandangi saya dengan raut muka heran. Nah, karena saya tipe cuek dan nggak peka kalau pandangan itu sebuah kode “Woi, Mbak. Ini kamar mandi cowok. Ngapain di sini!” jadi saya anggap saja toilet itu memang campur beneran. Hahaha… Memalukan, ya!
BERBURU SENJA DI KAPAL OASIS
Sebagai penganggum sekaligus pemuja senja, datangnya sore hari adalah sesuatu yang sangat ditunggu. Tetapi kalian harus tahu, jam sore berada di lautan, sepertinya tidak sama saat kita berada di daratan. Atau mungkin juga perubahan waktu sudah berlaku. Sebab iseng-iseng melihat jam, ternyata sore waktu bagian Indonesia tengah sekitar pukul 18.00. Dan pada jam tersebut matahari barulah kembali ke peraduan.
Saya dan Mbak Ernik pun tidak mau ketinggalan momen indah tersebut. Berburu sunset bisa dikatakan wajib jika saya mengaku sebagai pemujanya. Dan kami pun memutuskan untuk naik ke lantai atas, tepatnya di café yang tersedia di kapal.
Di atas sana, ternyata bukan saya dan Mbak Ernik saja yang sedang berburu senja. Ada beberapa siswa asal Bekasi juga berkata ingin menyaksikan keindahan sunset sore itu.
Nah, karena tempatnya ramai dibanding pagi hari, kami memilih untuk turun ke lantai dua. Kami menyempatkan mengabadikan keseruan itu dengan berfoto bertiga. Saya, Mbak Nik, dan Mas Zein.
Setelah itu, saya fokus pada semburat jingga yang teramat cantik dan menarik untuk sekadar dilirik. Saya juga sempat melihat Lumba-Lumba melompat ke sana-sini. Sepertinya sih mereka juga lagi bahagia kayak saya. Ada perahu kecil juga sedang berlayar di tengah lautan. Perfect!
Tak hanya itu, senja itu juga identik dengan hal-hal yang romantis. Meski saya tidak bersama pasangan, keromantisan itu cukup bisa saya nikmati bersama Mbak Nik dengan cara mengabadikan keindahan senja melalui jepretan kamera sederhana.
Yang paling mengaggumkan, sebelum senja itu benar-benar tenggelam, tampak pemandangan indah yang tidak boleh dilewatkan. Sebuah gunung menjulang tinggi mengelilingi lautan yang luas. Disertai dengan kabut putih, juga awan biru cerah membuat keindahan sore itu semakin sempurna.
Saking serunya berburu sunrise sore itu, membuat kami tidak sadar bahwa perjalanan sebentar lagi akan berakhir.
Penampakan Gunung Rinjani terlihat samar. Tapi kami sudah bisa menebak bahwa pelabuhan Lembar sudah dekat.
Yang bikin saya tertawa, sore yang manis itu ditutup dengan imajinasi konyol salah satu teman rombongan.
“Ngapain di situ?” tanya saya penasaran.
“Lagi lihat laut, Mbak. Bagus. Naik kapal kayak gini mengingatkan saya pada film jadul Titanic mbak. Yah, sambil bayangin nyanyi lagu my heart will go on gitu,” katanya. Kami pun tertawa bersama.
Sungguh sebuah imajinasi yang cukup konyol, tetapi cukup menghibur. hingga saya pun menyimpulkan perjalanan 20 jam ini tidak hanya kisah perjalanan ketujuh blogger dari kota yang berbeda. Tetapi di sinilah awal rasa kekeluargaan itu akan dimulai.
FASILITAS DI KAPAL OASIS BIKIN NYAMAN DAN BETAH
Harga tiket Rp. 120.000 dapat fasilitas apa saja? pasti pada penasaran, kan?
Ruangan nyaman
Penumpang bebas memilih ruang ekonomi berupa lesehan atau duduk di kursi
Kamar mandi bersih
Café yang cukup cozy
Ruangan ber-AC
Musala
TV channel
Ruangan bersih
Pelayanan ramah
Teman charger HP maupun laptop
Makan siang
Tempat bermain anak
Smoking Area
JADWAL KEBERANGKATAN KAPAL OASIS
Jadwal keberangkatan ini tidak bisa dipastikan karena setiap bulannya akan berubah. Baiknya, jika Anda akan melakukan perjalanan ke pulau Lombok bisa memesan tiket secara offline dari pelabuhan yang dekat dengan tempat tinggal.
Tapi ada info menarik setelah saya membaca artikel tentang jadwal keberangkatan kapal oasis, Anda bisa cek di situs gadizalombok.com
Berikut sedikit gambaran tentang jadwal keberangkatan kapal oasis Surabaya – Lombok di bulan maret beserta tarifnya.
Nah, travelers, bagaimana kesan naik kapal oasis setelah membaca kisah perjalanan backpactour kami di atas? Cukup menantang, bukan? Jika Anda ingin ke pulau Lombok dengan budget minimalis, Kapal Oasis bisa menjadi pilihan.
Pokoknya, tidak usah membayangkan yang nggak enak. Nanti bakal parno sendiri kayak saya. Beneran deh, naik kapal itu enak banget kok. Apalagi kalau harga tiketnya terjangkau banget. siapa yang tidak tergiur?
Next, simak ulasan saya yang lain tentang keseruan mbolang selama 7 hari di Pulau Lombok. Nantikan, ya!
Menarik banget mbak, saya gak pernah naik kapal. Jadi mupeng nih
Bikin mupeng ae mbk Malica ini 😍
Jadi pingin naik kpl itu juga nih
Kerennn ihhh.. sukak baca isinya.. jadi mupeng kan haha..
Seru banget, kelihatannya. Saya ama anak bercita-cita pengen coba naik kapal. Baca ini jadi makin pengen.
Seru banget mba ceritanya. Memang di setiap petualangan travelling itu pasti ada cerita menariknya yang akan selalu terkenang..
Kenapa kalo naik kapal pertanyaan orang sama aja ya, “Mabuk gak?” Heheh. Sama kayak waktu pengalaman aku naik kapal pas di Merak Bakauheni. Informasi yang diberikan lengkap banget, Mbak. Bisa jadiin referensi nih.
Udah kebayang banget giman serunya perjalanannya, asik banget ya bisa berpetualang dengan hati gembira dan membawa kenangan indah
Kira kira kalau bawa bayi sama balita gimana mbak? Recommended ga? Mau ngajak anak naik kapal laut nih hehe
Pernah naik kapal tapi kapok karena kebersihannya kurang. Kalau Oasis ini bersih ya kayaknya? Cantik banget viewnya. Dan yang bikin ngakak aalah saat mba Malica salah kamar mandi. Badannya kecil sihhh, jadi gak keliatan sama orang lain. hahaha.
MasyaAllah keren banget. Murah ya 120k untuk 20 jam perjalanan tak terlupakan. Saya Lom pernah naik kapal laut ahahha. Jadi pengin. Apalagi sunsetnya cantik MasyaAllah
Wah seru kayanya mbak. Murah banget 120k ke lombok. Ada tempat bermain anaknya juga ya. Saya juga sebenarnya kepengen banget ke Lombok. By the way, saya kok ngeri bayangin kalo mbak mandi di toilet cowok. Alhamdulillah ada yang ngasih tau mbak ya.
Seru banget kisah perjalanannya, mba, sampai saya benar-benar menyimak sambil membayangkan. Btw murah banget bayar tiket kapal dengan fasilitas yang komplit gitu 🙂
wah lama juga 20 jam. masyaallah. tapi enggak dapat kamar ya mba? kirain ada kamar tersendiri gitu hehe. tapi harganya gak terlalu mahal ya, apalagi fasilitasnya jg mumpuni. wah seruuu.
dulu juga pernah naik kapal ke bali tapi itu mah sebentar haha, ke lampung juga pas itu naik kapal feri hihi. tapi ya gak pernah jauh-jauh sih. perjalanan paling 1 jam aja. tapi emang seru ya naik kapal.
waah aku malah belum pernah naik kapal selama itu, paling 2 jam ke pulau seribu doang gigigjiji
Seru banget petualangannya. Abis itu foto-fotonya bagus-bagus banget,
Ini perjalannanya benar benar luar biasa dengan biaya yang murah banget.
Masyaallah… saya sampe terpaku ngeliat foto-foto pemandangannya. Laut, langit, udara, kesemuanya berpadu sempurna. Suatu saat akan menjadi hal yang dirindukan. Ditambah kebersamaan dengan teman baru. Belum lagi kekonyolan, kekesalan, candaan yang membersamai perjalanan. Semoga dijagakan Allah dalam perjalanan ya Mbak. Selamat sampai tujuan. Aamiin….
Mbak aku mupengggg. Ini 120 rb murce sekaliii naik kapal Oasis. SUdah kebayang Titanic aku tuh hihihi. Aku belum pernah naik kapal besar cum ferry penyeberangan aja
Menarik bgt kak perjalanannya. Backpacking sama blogger2 lainnya itu ada yg mengorganisir kah atau inisiatif pribadi? Tertarik backpackingan juga nih
Wah seru banget ya Mbak bisa backperan bareng sesama blogger. Naik kapal pula tentunya lebih asyik dan murah pula tiketnya. Pernah ngerasain juga mau naik kapal trus jam keberangkatannya diundur. Membosankan sekali tapi kalau perginya rombongan kayak gitu apalagi sesama blogger pastinya gak bakal bosenin ya walau harus nunggu berjam2 dulu, hehe
Waaahhh.. seru sekali, mbak..
Dan ceritanya juga seru, termasuk salah masuk kamar mandi. Wkwkw. Ga kebayang kalau ketemu lawan jenis, apa yang terjadi. Haha
Jadi ingat saat pulkam dari jakarta selama 3 hari 2 malam (kalau enggak salah). Kami sekeluarga tidak pernah bisa tidur nyenyak saat itu. Karena ombak besar terasa banget goyangannya.
Saya bayanginnya kayak naik kapal ferry Merak -Bakauheni ya. Pasti seru bgt, saya pernah naik KM kelud, banyak bgt verita serunya.
Sukses yooo
Wooww… 20 jam perjalanan. kalo buat nonton film bisa habis 10 judul. buat nulis bisa berlembar2. Pasti seru perjalannnya yaa…
Melakukan traveling dengan kapal pasti memberikan keseruan tersendiri. Saya jadi kepengen, apalagi tiketnya cukup terjangkau dan fasilitasnya lengkap. Kalau begini jadi betah lama-lama berada di kapal…
Wah seru banget mbak ke Lombok naik kapal laut..btw lama juga yaperjalananya tp kalau fasilitas kapal nya ga bikin bosen oke juga ya..sptinya mau saya coba deh ..mkshbya ceritanya
Seru yaaaaa. Saya terakhir berlayar itu 2017 ke Pontianak. Seru juga naik kapal laut, meski pun sampainya tentu lebih lama ketimbang naik pesawat terbang.
Serunyaaaa … aku juga pernah punya pengalaman naik kapal. Waktu itu ke kalimantan, puluhan tahun lalu hahaha. Mabuk aku, mbak, Nggak bisa makan nasi, mual.
Btw, sepulang dari Lombok itu, mas Sadli mampir ke Bali. Sayangnya pas aku kerja, jadi melewatkan kopdar seru mereka bareng mbak Yuni dkk.
Yuk, kapan2 mbolang lagi, mbak. Aku melok hihihi
120 ribu murah amat yakkkk..
Kepengen jadinya ke Lombok..
Duh harap bersabar karena belum boleh kemana-mana. Hiksss masih stay at home
20 jam, ya.
Saya langsung panas dingin.
1 jam masih okelah… kalau 2 jam mulai gelisah, saya.
Tapi mungkin jika kapalnya sangat besar, beda, ya.
Saya jadi ingat kembaran saya ke Malino naik kapal selama 8 hari. Dan saya hanya bisa bengong saat ia cerita
Saya belum pernah ke Lombok dengan kapal oasis k. Asik banget 20 jam perjalanan duh ga kebayang dari seru, haha hihi makan tidur begitu terus itu sih ya k. Tapi pasti pemandangan indah-indah banget hihii
waaww kapalnya gedee juga,, seruuu yaaa,, ini yg kmren bareng mas ilham juga mbak?
Salut, bisa kuat di laut sampai 20 jam. Saya membayangkannya saja ngeri, hihi … apalagi backpakeran dalam perjalanan sejauh itu. Seru dan menegangkan. Btw, suatu saat sata harus bisa melawan rasa takut itu. Harus!
Serunyaaaaaa XD. Saya pernah naik akapl sendiri demi bawa kucing pulang kampung. YA Allah kapalnya agak jorok begitu. Gak ada kamar tersedia pula. Harganya lebih mahal 200 ribu kalimantan-sulawesi. Lupa nama kapalnya tapi bukan oasis deh kayaknya. Btw sampai salah masuk kamar mandi kok bisa ya wkwkw
Hihi..pengalaman lucunya bakal terkenang-kenang.
Duh, pengen banget naik kapal. Sudah gede ini belum pernah naik kapal.
Sukses ya Mbak
Wah, seru banget ceritanya, berasa ikut dalam perjalanannya. Aku seumur-umur belum pernah naik kapal ketika bepergian, jadi tertarik banget karena baca ceritanya.
Uwooooooooooo 120 ribu saja buat naik dari Surabaya ke Lombok ini beneran murah euy. Bisa banget buat pengalaman backpackeran bersama temen se-gank ini mbak…
Ihhh seru banget kak, memang kalau backpakeran gitu ya tapi perjalanan kapalnya ampyun, aku belum pernah nie naik kapal oasis bersih dan lengkap serta nyaman kek nya penampakan fotonya. Jadi pengen coba naik oasis. inn
Sepertinya menyenangkan sekali traveling naik kapal ya, Mbak. Tapi memang kalau pengalaman pertama naik kapal suka gugup gitu ya, saya pribadi belum pernah naik kapal.
Ya Allah, murah banget cuma 120 ribu bisa nyeberang ke lombok. Iri banget aq. Macam naik pesiar, banyak fasilitasnya.
Seru ya jalan jalan bareng sesama blogger… itu ada mas achi juga ya kak . . Keterlambatan..kelaparan bisa menjadi cerita tersendiri…dan menyenangkan
aku pernah naik kapal waktu ke madura. rasanya seru banget karena bisa liat air laut dari dekat. sumpah pengalaman tak terlupakan. lah ini ke lombok pakai kapal oasis lagi. keren. kapan ya bisa ngikut juga. hehe… dinantikan cerita selanjutnya kakak.
Ehemmm
Ada foto yang kayaknya lagi bahagia tuhhg
Wah, harga Rp 120 ribu sih terjangkau banget ya mengingat tiket pesawat ke Lombok udah mahal. Dari Jakarta mungkin sekitar Rp 1,2-1,5 jutaan. Mana nggak pakai bagasi pula kalau sama si singa itu. Paling korban di waktu aja sih, ya. Itu 20 jam dari Surabaya. Nah, kalau aku naik dari Tanjung Priok, jangan-jangan 3 hari 3 malam, wkwkwk …
Tapi nggak papa sih, bisa dicoba. Kan belum pernah naik kapal laut juga, wkwkwk … *Isin
Seru banget deh
Pengen juga bisa backpackeran gini
Keliling Indonesia
Duh kapan yah bisa begitu
Naik kapal memang seru mbak. biayanya murah dan fasilitas oke. meski memang kadang ada gak enaknya juga, kalo saya mabuk laut mbak,. hehehe.. tapi yang kayak gitu berkesan banget, apalagi backpakeran gini… next time mau kemana lagi mbak?
Mbak e bikin nostalgia aja nih…
Jadi pengen kembali ke waktu itu dah….
Dengan modal nekat akhirnya kita bisa ke Lombok ya Mba 😀
Berasa mimpi aja… haha
Seruuuuu!!! Ya Allah… salut deh buat keberanian mbolang mbak. Saya mana kuattt.. anak-anak bakal kebayang terus dan nggak bisa enjoy dengan perjalanan. Naik kapal? Saya juga belum pernah nih… haha takut mabuk juga kayaknya
Sakjane aku meh ikutan loh ini wakakka, sayange aku bar mudik dari Bali, aku sampai Zain mangkat
Uh kapan-kapan moga2 isa dolan Lombok. Padahal aku udah sampe Padang Bae pula. ahhaha