Awalnya, aku bukan orang yang kreatif. Tapi ketika main ke rumah teman dan melihat banyak kain perca, kebetulan dia mempunyai usaha menjahit pakaian, muncul rasa “eman-eman”.
Akhirnya dengan menggunakan jaringan IndiHome yang ada di rumah, aku mencari ide, kira-kira perca tersebut bisa bermanfaat untuk apa.
Tidak membutuhkan waktu lama karena internetnya Indonesia ini memang super cepat, aku mendapatkan beberapa ide.
Setelah memilih jenis yang mudah untuk pengerjaannya, aku belajar membuat tas kain dari bahan perca tersebut. Ternyata tutorialnya banyak sekali
Perca, Sampah yang Bisa Jadi Rupiah Berkat IndiHome
Tanpa berpikir lama, aku segera menghubungi teman tersebut dan bertanya, apakah boleh meminta potongan kain yang di rumahnya tidak berguna tersebut.
Sambutannya luar biasa, “Ok, aku akan kumpulkan dan kamu bisa mengambilnya kapan saja,” begitu jawabnya.
Keesokan harinya aku langsung menuju rumahnya. Kembalinya, setengah karung sampah tersebut sudah berada di boncengan motor matikku.
Sesampai di rumah, aku pilah. Untuk yang berukuran cukup lebar, aku pisahkan. Sedangkan yang kecil, aku satukan dengan menggunakan mesin jahit jadul punya ibu.
Setelah terkumpul banyak lembaran berukuran cukup besar, aku kembali membuka Youtube.
Manfaat internet bisa memberikan tutorial yang mudah dan jelas. Yes, aku akan mengubahnya menjadi tas perca. Cantik atau tidak, urusan belakangan. Yang penting aku buat saja dulu, begitu pikirku.
Setelah seharian berkutat dengan kain dan mesin jahit, akhirnya tas bermodal tutorial menggunakan jaringan IndiHome selesai juga. Ehm…not bad lah, pikirku.
Tanpa menunggu lama, aku segera memfotonya dan mengunggahnya sebagai status di aplikasi hijau dalam smartphone ku.
Aku tidak menyangka, seorang teman menanyakan dimana membelinya dan kujawab bahwa tas tersebut buatan tanganku sendiri.
Ternyata responnya luar biasa, dia meminta aku untuk membuatkannya. Beruntung, bahan yang ada masih cukup. Langsung aku mengeksekusinya dan kemudian mengantarkan ke rumah pemesan
Dia sangat puas dengan hasilnya dan berjanji akan membantu untuk menjualkannya.
Mungkin bagi orang lain yang mengetahui cerita ini, menganggap mudah sekali membuat suatu produk. Sedang bagiku tidak.
Tas pertama dan kedua tersebut jadi dengan melewati proses bongkar pasang berkali-kali. Begitu juga dengan bahannya, banyak yang terbuang karena aku salah potong.
Mulai menerima orderan
Dari keisenganku tersebut, ternyata bisa menjadi jalan rezeki. Jaringan Telkom Indonesia yang masuk sampai ke pelosok, termasuk di tempatku memberi peluang untuk menambah pengetahuan.
Dengan berbekal tutorial gratis, kini aku mulai menerima orderan tas handmade berbahan kain perca.
Karena keterbatasan modal dan kemampuan produksi, untuk sementara aku hanya menerima sistem PO atau pre order, belum bisa menyediakan stok.
Sedangkan ke depan aku berencana untuk mengajak anak-anak selepas sekolah dan yang sudah tidak duduk di bangku pendidikan untuk belajar bersama.
Harapanku mereka nantinya mempunyai keterampilan seperti yang aku miliki saat ini. Dengan demikian, bisa juga mencari uang sendiri.
Jika nanti ada yang mau bergabung dan menjadi partner untuk memproduksi tas dari kain perca ini, tentu aku sangat senang.
Namun jika mereka hanya sekedar ingin mengetahui saja atau membuat untuk keperluan sendiri juga tidak masalah.
Sampai saat ini, Alhamdulillah order yang masuk masih terus berjalan. Dengan memanfaatkan internet untuk belajar dan memasarkan produk ternyata bisa menghasilkan uang dari rumah.
Kehadiran IndiHome mampu memberi banyak peluang pada siapa saja. Tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal, aku dapat menambah keterampilan dan menghasilkan uang. Aku pun bisa bekerja tanpa harus meninggalkan rumah dan keluarga.