Dalam Milad ke 21 PKS di Istora Senayan, tanggal 20 Mei 2023 lalu ulasan Anies Baswedan tentang tema dalam buku “Why Nations Fail” menarik perhatian banyak pihak. Buku yang ditulis oleh Acemoglu dan Robinson tersebut mengangkat tema penyebab kemunduran suatu negara.
Ternyata beberapa ciri dimiliki oleh Indonesia dan banyak negara lain di dunia. Menurut Anies studi yang mendasari penulisan buku tersebut bukan hanya teoritis, tetapi dari data berbagai peristiwa yang telah dikumpulkan dan ditelaah.
Hikmahnya menurut mantan rektor Universitas Paramadina ini adalah agar negara terus bangkit mencapai kemajuan. Ada dua tanda unsur utama mengapa negara gagal dan mengalami kemunduran.
Dua Unsur Utama Penyebab Negara Gagal
Dalam kesempatan tersebut Anies menyatakan bahwa ada dua unsur utama yang menyebabkan negara gagal. Pertama institusi politik dan kedua institusi ekonomi. Alumni Fakultas Ekonomi UGM ini menyampaikan pada saat kedua institusi ini bersifat ekstraktif, memeran, maka kondisi negara akan mengalami penurunan. Negara ekstraktif cenderung mengkonsolidasikan kekuasaan dan kewenangan pada satu pemimpin, tanpa menyebarnya.
Artinya politik dan ekonomi hanya terkonsentrasi pada beberapa kelompok saja sehingga sebagian besar masyarakat tidak terlibat atau tidak bisa berperan aktif dan tidak bisa menikmati hasilnya.Bahkan bagi yang mempunyai pendapat politik berbeda bisa dipinggirkan.
Negara dengan sistem ini seringkali tidak mengindahkan etika. Sebaliknya, suatu negara akan mengalami kemajuan apabila kedua unsur tersebut bersifat inklusif. Negara dengan sistem ini mempunyai sifat melayani dengan menjunjung tinggi pilar demokrasi.
Cabang-cabang pemerintahan akan diberi kewenangan untuk saling mengawasi dan menyeimbangkan. Dalam negara seperti ini akan minim konflik. Pada pelaksanaan ekonomi dan politik inklusif, negara memberi kesetaraan semua untuk bisa berperan dan merasakan manfaatnya.
Sedangkan pembangunan hanya akan berhasil apabila melibatkan semua elemen negara, termasuk masyarakat marginal atau pinggiran.
Negara Tidak Baperan
Dalam buku yang dibahas oleh Anies Baswedan tersebut, yaitu “Why Nations Fail” berisi ciri dan penyebab suatu negara mengalami kemunduran. Anies berharap meski ada ciri suatu kemunduran namun jangan sampai membuat Indonesia tidak bisa maju.
Berkaitan dengan sifat negara, Anies menyampaikan bahwa sebuah negara dengan tatanan politik dan ekonomi inklusif tidak baperan. Artinya pemerintah membuka seluasnya kepada semua masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya demi kemajuan negara.
Saat ini diakui, di Indonesia masih terdapat pasal yang membatasi kebebasan berpendapat. Sebagai calon presiden, Anies Baswedan berkomitmen bahwa jika terpilih akan mengubah pasal tersebut sehingga tidak ada lagi pembatasan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat.
Negara yang tidak baperan, menurut Anies akan tercipta situasi tatanan kenegaraan yang mempunyai kekuatan berupa aparat, anggaran dan media. Sedangkan masyarakat bisa berperan aktif dengan senjata berupa ide, gagasan dan kata-kata. Dengan pelaksanaan institusi secara inklusif menurut Anies semua akan saling awas untuk menyeimbangkan dan tidak ada konflik kepentingan.
Dalam sistem politik inklusif pemerintah menjunjung tinggi rule of law. Sedangkan dengan sistem ekonomi inklusif, pemanfaatan sumber daya alam bisa dimanfaatkan oleh semua tanpa ada konsentrasi pada wilayah tertentu saja. Hal ini akan mendukung pembangunan secara optimal. Begitu juga dalam bidang finansial, semua mendapatkan akses yang sama mudah.
Berdasarkan pengalaman ketika menjabat sebagai gubernur DKI, Anies Baswedan menyampaikan bahwa pada saat tersebut semua bisa merasakan pembangunan. Akses pendidikan, pelatihan, lapangan kerja dan lainnya bisa diperoleh masyarakat dengan mudah sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan negara.