6 Fakta Menarik Stasiun Cirebon Prujakan Heritage Place

Cirebon Prujakan, entah kapan saya mulai mengenal stasiun bersejarah di kota Cirebon ini.

Yang paling saya ingat adalah ketika akhir tahun 2019, saya sedang diminta ibu ke Cirebon karena beliau terdampak Covid waktu itu.

Hingga akhirnya, stasiun heritage ini memberikan banyak cerita yang harus saya tuang dalam karya.

Namun sebelum saya bercerita panjang lebar, kamu harus tahu juga bagaimana stasiun Cirebon Prujakan dulu dan kini, ya.

Baca artikel saya sampai habis!

Wajah Lama Stasiun Cirebon Prujakan, Saksi Bisu Bisnis Tebu Era Kolonial

Cirebon prujakan
Sumber foto: https://heritage.kai.id

 

Stasiun di Cirebon ada berapa?

Tepatnya, stasiun di Cirebon ada dua, yakni stasiun Cirebon Prujakan dan Cirebon Kejaksan.

Stasiun Cirebon Prujakan di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No:PM. 58/PW.007/MKP/2010.

Terletak pada ketinggian 4 meter di atas permukaan laut yang berada di Jalan kembar/Jalan Nyi Mas Gandasari, kelurahan Pekalangan, kecamatan Pekalipan, Cirebon Kota  merupakan salah satu stasiun tua yang berada di wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon.

Stasiun Prujakan ini  sudah dikenal pelaut Eropa sejak awal abad kelima belas. Sekaligus menjadi kota pelabuhan penting dalam kegiatan perdagangan antar pulau maupun ekspor-impor dari luar negeri.

Adapun pengaruh dari Eropa-Belanda pada masyarakat Cirebon cenderung terfokus pada seni arsitektur bangunan batu, teknologi uap, dan pengenalan berbagai macam tanaman perkebunan.

Nah, salah satu tanaman perkebunan yang cocok untuk dibudidaya sekaligus dikelola di pabrik sebelum tanam paksa pada tahun 1983 adalah Tebu.

Pasalnya, penanaman tebu di Cirebon melebihi luas sawah sekaligus menjadi komoditas terbesar yang mendominasi di Cirebon pada tahun 1865 yang mana tercatat ada 700 hektare di wilayah tersebut dialihfungsikan menjadi lahan pertanian tebu.

Melihat geliat penanaman Tebu yang sangat menguntungkan, akhirnya pemerintah kolonial mengesahkan undang-undang agraria. Sistem tanam paksa pertanian tebu pun dihentikan. Sementara  para investor Eropa mulai menanamkan modal pada bisnis pengolahan tebu di Cirebon.

Tak hanya itu saja, pengusaha dari Eropa itu menjadikan Cirebon sebagai lokasi gudang, kantor dagang, dan pabrik gula. Akan tetapi perkembangan bisnis tebu mulai berkembang pesat, hingga pada tahun 1897-1899 dibangunlah jasa angkutan gula melalui perusahaan kereta api swasta Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

Rute tersebut melalui beberapa pabrik gula di sepanjang Cirebon-Semarang, seperti pabrik gula Soerawinangoeng, Gempol, Paroeng Djaya, Djatiwangie, dan Kadipaten. Dari titik tersebut Gula diangkut menuju pelabuhan Muara Jati di Cirebon, melewati gudang-gudang SCS yang ada di area Stasiun Cheribon SCS (Prujakan lama).

Kemudian dari pelabuhan, gula diekspor ke luar negeri atau ke wilayah lain di Hindia Belanda. Untuk antisipasi jumlah orderan terus meningkat setiap tahun, direksi SCS mulai mempertimbangkan untuk perluasan stasiun yang tujuannya adalah memisahkan antara pelayanan penumpang dan barang.

Namun tak disangka jika bisnis tebu ini memiliki masa pasang surut yang mengakibatkan masa kejayaan bisnis tebu memudar. Dan stasiun Cirebon Prujakan yang tadinya sebagai jasa angkutan barang pun dialihfungsikan sebagai salah satu pilihan bagi masyarakat untuk melakukan perjalan kereta api dari Cirebon menuju kota tujuan.

6 Fakta Menarik Stasiun Cirebon Prujakan

Terlepas dari sejarah berdirinya stasiun Cirebon Prujakan, memang ada fakta menarik yang wajib kamu ketahui semata-mata untuk mengenang bahwa stasiun yang terletak di Cirebon ini sangatlah istimewa. Nah, fakta apa saja sih yang menarik itu?

  1. Diresmikan Sebagai Bangunan Cagar Budaya

Cirebon prujakan heritage

Saya yakin tidak banyak yang tahu jika sejak tahun 2010, stasiun Prujakan ini sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Nah, sependek yang saya tahu, sebuah bangunan bisa dinobatkan sebagai cagar budaya harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

  • Bangunan paling tidak sudah berusia 50 tahun
  • Bangunan harus memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan
  • Bangunan harus memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa

Nah, kamu juga harus tahu jika tidak semua bangunan bersejarah dapat ditetapkan sebagai bangunan yang dikategorikan cagar budaya. Setidaknya, dibutuhkan kajian penetapan, yang dilimpahkan kepada Tim Ahli Cagar Budaya. Tim ini berasal dari berbagai bidang ilmu yang memiliki sertifikat kompetensi dalam pelestarian cagar budaya.

Selain itu, untuk mendapatkan status cagar budaya, bisa juga dimulai dengan proses pengajuan yang dilakukan oleh kota setempat kepada  Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Setelah itu, permohonan akan diteruskan kepada sekretariat Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Tim ini akan memberikan informasi dan petunjuk pengisian formulir pengajuan penetapan cagar budaya kepada pemohon.

Baca Artikel Menarik Lainnya: Menilik Sejarah, Ciri dan Aktivitas di Batik Trusmi Cirebon

2. Sejarah Perdagangan Ekspor Impor

Stasiun ini telah dikenal pelaut Eropa sejak awal abad ke-15. Juga menjadi kota pelabuhan penting dalam kegiatan perdagangan antar pulau, baik ekspor maupun impor dari luar negeri. Terbukti, di masa era kolonial, tepatnya pada tahun 1865 produksi gula meningkat dan penanaman tumbuhan tersebut mencapai  700 hektare di Cirebon.

3. Arsitektur bangunan dipengaruhi gaya Eropa

Cirebon Prujakan

Kamu bisa amati lebih seksama bahwa bangunan stasiun Cirebon Prujakan ini terdapat perpaduan arsitektur lokal dengan aliran seni bergaya Eropa. Beberapa susunan simetris gedung nampak artistik

4. Sebagian area stasiun masih dimanfaatkan hingga kini Sejak 2011

Jika diamati batas luas stasiun Cirebon Prujakan ini cukup panjang. Di sebelah stasiun ada sebuah gudang yang mana dulu adalah tempat bisnis gula berkembang. Dan kini tempat tersebut masih dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan hasil produksi semen Holcim atas kerjasama antara PT. Holcim Indonesia Tbk dengan PT. KAI (persero).

Baca Artikel Menarik Lainnya: Kota Tua Jakarta, Bikin Ingat Masa Lalu Penuh Makna

5. Pembangunan Jalur Kereta Api dimulai dari Rute Cirebon- Semarang

Pertama kali stasiun Cheribon SCS (Prujakan lama) dibangun pada 1897, yang tujuannya untuk antisipasi jumlah orderan gula membludak. Rute awal yang dilewati adalah Cirebon-Semarang, lho. Tak heran jika stasiun di Semarang atau Cirebon, jika diamati gaya bangunannya hampir mirip karena tak lain sama-sama sudah beroperasi sejak era kolonial.

6. Kejadian Konyol dan Manis yang Sulit Dilupakan

images 18

Kali ini fakta menariknya berhubungan dengan kisah pribadi saya yang sempat beberapa kali ketinggalan kereta di stasiun Cirebon prujakan. Yang pasti, yang bersalah adalah diri sendiri karena berangkatnya suka mepet-mepet pada jam keberangkatan. hahaha

Saya sempat berlarian sampai ngos-ngosan. Tapi nggak tahunya, ternyata saya salah datang ke stasiun. Karena sebenarnya, kereta yang saya naiki berangkat dari stasiun Kejaksaan, bukan Prujakan. Alhasil, petugas pun mengantarkan saya menuju stasiun Kejaksaan agar bisa mengejar kereta dong. Gokil, kan?

Lalu, di lain waktu, selain pernah mengalami kejadian gokil di stasiun ini, di sini juga saya bisa mendapatkan teman baru dari Bali. Dia singgah di stasiun sebentar dan mengobrol dengan saya. Yang ternyata dia adalah seorang pendaki yang sedang mencari pasangannya yang katanya tinggal di Cirebon. Wkkkwkwkkw …. ini lebih gokil nggak sih?

Nah, yang nggak disangka adalah saya masih berteman baik dengan si mbak sampai sekarang. Dan saya pun diberi kenang-kenangan pasmina yang katanya supaya selembar kain tersebut bisa mempertemukan kami lagi di lain tempat.

Kesimpulan

Sebagai penyuka sejarah dan hal-hal yang berbau heritage, saya cukup senang bisa menuliskan tentang sejarah lama stasiun Cirebon prujakan ini. Selain menambah pengetahuan yang selama ini saya tidak tahu, hingga kini saya menjadi tahu bahwa setiap bangunan punya cerita menarik.

Tak hanya itu saja, stasiun Cirebon Prujakan ini juga sepertinya sudah menjadi salah satu tempat favorit saya untuk singgah selepas melakukan perjalanan panjang dari satu kota ke kota lainnya. Tak jarang, setelah turun dari kereta, saya nongkrong dulu untuk makan atau membeli camilan yang berjualan di area stasiun lho.

Nah, kalau kamu, pernah punya pengalaman menarik di stasiun? Jangan-jangan pernah CLBK sama mantan ya?

malica ahmad
About the author

Hello, I am Malica Ahmad. Indonesian Blogger, Lifestyle and Travel Blogger, Writerpreneur, Ghostwriter, and exciting about SEO Content Writing. Send me message of offering job here malicaahmad13@gmail.com

Tinggalkan komentar