Tak banyak yang begitu mengenal Dalem Joyokusuman ini seperti halnya Cagar Budaya lain. Bangunan yang baru saja mengalami restorasi dari Pemerintahan Kota Solo itu kini resmi dijadikan tujuan wisata sekaligus cagar budaya. Letak bangunan seluas 11.000 m2 ini adalah di Kota Surakarta, tepatnya di Kampung Joyokusuman, Gajahan di Kecamatan Pasarkliwon, Solo.
Dalem Joyokusuman atau yang sering disebut Ndalem Joyokusuman sendiri diambil dari bahasa Jawa berarti “Rumah Joyokusuman” atau Rumah milik Joyokusuman. Bangunan megah berarsitektur Jawa kuno ini memiliki sejarah panjang yang menarik. Nah, penasaran dengan cagar budaya yang satu ini? Berikut 7 hal yang bikin Dalem Joyokusuman layak untuk dikunjungi.
- Pernah disita Kejaksaan Agung
Sebelum dihibahkan pada Pemerintah Kota Solo, bangunan megah ini pernah disita oleh kejaksaan agung karena kasus korupsi yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya, yakni Kepala Bulog Widjanarko Kusumo. Akibatnya Dalem Joyokusuman terlihat angker karena bertahun-tahun tak tersentuh oleh tangan manusia.
Bangunan-bangunan di dalam tampak kotor berlumut dan suram. Bahkan, di bagian belakang bangunan sering ditemukan bekas-bekas sesajen yang diletakkan oleh masyarakat sekitar karena menganggap tempat itu keramat dan angker. Bahkan di sana pernah menjadi lokasi syuting uji nyali yang ditayangkan oleh televisi.
Namun, setelah proses restorasi yang dilakukan oleh Pemkot Solo, kemegahan Dalem Joyokusuman seakan kembali bersinar. Sisa-sisa kesuraman dan keangkeran itu soleh sirna tak berbekas. Sayang sekali rasanya jika berwisata ke Kota Solo tanpa mampir ke Cagar Budaya satu ini. Kamu harus coba!
- Berpindah-pindah Kepemilikan
Berdasarkan sejarah bangunan ini didirikan pada tahun 1849, pemilik awal dari Dalem Joyokusuman ini adalah Pangeran Suryo Broto anak dari Raja Keraton Surakarta Paku Buwono X (Raden Mas Sayiddin malikul Kusno). Hal ini dilihat dari tulisan angka Jawa pada bagian pintunya. Tidak lama berselang, pada tahun 1939 berpindah tangan kepada Pangeran Joyoningrat Putra dari Paku Buwono IX lalu kemudian pada tahun 1953 dimiliki oleh Pangeran Joyokusuma yang kemudian menamakan rumah besar itu dengan namanya.
Seiring berjalannya waktu, sang ahli waris terpaksa menjual asetnya tersebut pada saudagar batik Malkan Sangidoe pada tahun 1965. Terakhir, Dalem Joyokusuman kemudian dijual lagi pada Widjanarko Kusumo tahun 2004, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bulog dan karena kasus korupsi yang dilakukannya bangunan itu akhirnya disita oleh Kejaksaan Agung. Kini, Dalem Joyokusuman dihibahkan pada Pemerintahan Kota Solo dan sudah mengalami perbaikan hampir 100% dan dikatakan akan berlanjut hingga tahun depan (2020).
- Penanda Jatuhnya Kejayaan Bangsawan
Dalem yang ada di Kota Surakarta bukan hanya Dalem Joyokusuman saja, tercatat ada 14 Ndalem yang sebagian besar terbengkalai begitu saja dan menjadi tempat-tempat angker karena tak lagi dihuni oleh manusia. Dari kasus penjualan Dalem Joyokusuman oleh sang ahli waris, seolah menandakan keruntuhan masa kejayaan bangsawan keraton pada masa itu. Terutama saat terbentuknya republik Indonesia, maka pemerintahan kerajaan/kesultanan pun jadi tersingkirkan.
Namun, kebudayaan dan peninggalan sejarah yang masih terekam dalam bentuk kesenian bangunan, tulisan, lukisan dan kebudayaan masih bisa kita nikmati hingga hari ini. Itulah pentingnya menjaga peninggalan sejarah untuk generasi penerus. Jika kita tidak melestarikannya dari sekarang, lantas kisah apa lagi yang akan dinikmati oleh anak cucu kita di masa mendatang?
- Konsep Homestay yang Nyaman
Pada dasarnya Dalem Joyokusuman adalah rumah tempat tinggal keluarga kerajaan di masa lampau sehingga konsep interiornya sangat cocok untuk dijadikan sebagai homestay bagi para pengunjung. Ini pula yang direncanakan oleh Walikota Solo, Bapak F.X Hadi Rudyatmoko. Hal ini tentu sangat menarik, selain bisa belajar kesenian, menikmati cagar budaya, pengunjung bisa tinggal di salah satu bangunan yang difungsikan sebagai homestay.
Keseriusan Pemkot Solo dalam melestarikan nilai seni dan budaya dari Dalem Joyokusuman ini perlu diacungi jempol. Tak tanggung-tanggung, biaya yang sudah digulirkan untuk proyek restorasi Bangunan ini sudah menghabiskan dana sebesar 9 Miliar rupiah, dan masih akan berlanjut hingga bangunan ini benar-benar rampung proses revitalisasinya. Wow, fantastis sekali, ya!
- Pusat Kesenian yang Komplit
Hal terakhir yang bikin Dalem Joyokusuman menjadi layak untuk dijadikan destinasi wisata adalah karena bangunan ini merupakan pusat kesenian yang komplit. Bangunan-bangunan yang ada di dalamnya sangat tertata, lengkap dan begitu luar biasa. Ada pendopo, ruang keluarga, museum miniatur, kamar-kamar, kolam-kolam, dan ruangan lain yang tentunya tidak akan bikin mata bosan memandangnya. Arsitektur khas Jawa yang unik serta suasana sejuk dan nyaman bakal bikin betah berlama-lama di bangunan ini.
Tidak hanya itu saja, di Dalem Joyokusuman ini akan ada kegiatan pusat studi kesenian seperti belajar karawitan, ketoprak dan lain sebagainya. Selain itu terdapat pula sanggar-sanggar yang akan aktif memanjakan pengunjung yang datang. Wah, bisa liburan, berwisata sekaligus melestarikan budaya, nih! Jangan lupa singgah ke sini ya, teman!